Tak hanya itu, melalui anak usahanya yaitu Brantas Energi. Brantas Abipraya turut mendukung pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia melalui pembangunan dan pengoperasian beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Adapun beberapa PLTM yang telah dibangun dan beroperasi adalah PLTM Padang Guci-1 berkapasitas 3X2 Mega Watt (MW) dan PLTM Padang Guci-2 dengan kapasitas 2X3,5 MW di Bengkulu, PLTM Sako-1 di Sumatera Barat dengan kapasitas 2X3 MW, dan PLTS Gorontalo sebesar 2 Mega Watt Peak (MWp) yang berada di Gorontalo. Tahun ini Brantas Energi juga menargetkan untuk mampu mengoperasikan PLTM Maiting Hulu-2 di Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anas menambahkan kolaborasi bersama PT Wika Industri Energi menunjukkan semangat sinerginya melalui pembangunan PLTS terapung di bendungan-bendungan Barang Milik Negara (BMN) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Pembangunan bendungan dan pembangkit listrik menjadi sangat penting, inipun merupakan bukti Brantas Abipraya selalu hadir untuk Indonesia dalam mempersiapkan infrastruktur guna mendukung Pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global," jelasnya.
"Melalui bendungan kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkasnya.
(akd/hns)