Rencana Besar Stasiun Manggarai: Punya Gedung 3 Lantai hingga 18 Jalur Rel

Rencana Besar Stasiun Manggarai: Punya Gedung 3 Lantai hingga 18 Jalur Rel

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 09 Jun 2022 10:50 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevitalisasi kawasan Stasiun Manggarai. Begini rupa baru kawasan Plaza Stasiun Manggarai, Jakarta.
Stasiun Manggarai (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Stasiun Manggarai bakal jadi stasiun sentral di Jakarta. Semua pergerakan kereta baik yang jarak jauh dan kereta lokal KRL Jabodetabek bakal beroperasi di Stasiun Manggarai.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan saat ini masih melakukan pengembangan besar-besaran di Manggarai. Salah satunya adalah menambah jalur kereta di Stasiun Manggarai menjadi 18 jalur rel, ada yang jalur layang dan juga jalur normal.

"Keseluruhan jalur tersebut akan melayani kereta api (KA) jarak jauh, KRL Jabodetabek, serta KA Bandara sehingga memudahkan masyarakat untuk berganti layanan kereta api dalam satu gedung stasiun," tulis DJKA di dalam keterangan resminya, Kamis (9/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stasiun Manggarai akan dibangun menjadi 3 lantai. Lantai dasar berupa jalur rel dan peron, lantai dua difungsikan sebagai concourse atau tempat bertemu dan lalu lalang orang dalam stasiun, dan lantai 3 berupa jalur rel layang dan peron.

Nantinya, sebanyak 8 jalur dari 18 jalur tersebut akan terletak pada lantai dasar (at grade) dan 10 jalur layang di lantai 2. Pada tahap pengembangan akhir nanti, Stasiun Manggarai juga akan dilengkapi 14 lift dan 14 escalator untuk menunjang pergerakan penumpang.

ADVERTISEMENT

"Kami ingin meyakinkan masyarakat, concourse yang tersedia saat ini masih akan ditambah lagi. Concourse akan menjadi dua kali lebih luas dibandingkan saat ini, sehingga masyarakat akan lebih nyaman saat melakukan transit dan kegiatan lainnya di dalam stasiun," papar Dirjen Perkeretaapian Zulfikri.

Stasiun Manggarai juga dipersiapkan untuk dapat diintegrasikan dengan moda transportasi lain seperti LRT, Transjakarta, dan transportasi umum lainnya. Targetnya stasiun ini bakal melayani 1,2 juta penumpang.

"Pengembangan integrasi dan interkoneksi antarmoda ini dilakukan sebagai upaya untuk mengakomodasi pergerakan 1,2 juta penumpang yang diperkirakan akan dilayani oleh Stasiun Manggarai," kata Zulfikri.

Masalah kawasan di sekitar Stasiun Manggarai juga akan ditata dan dikembangkan oleh DJKA bekerja sama dengan stakeholder terkait dan Pemerintah Daerah untuk menjadi kawasan bisnis terpadu sekaligus menata arus lalu lintas menuju stasiun.

Lihat juga video 'Respons KCI soal Penumpang KRL Keluhkan Pemberlakuan Rute Baru':

[Gambas:Video 20detik]



Bersambung ke halaman selanjutnya.

Negara Lain Punya Stasiun Sentral

Kehadiran Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan pelayanan jasa angkutan penumpang KRL Jabodetabek dan KA jarak jauh dari dan ke Provinsi DKI Jakarta.

Negara-negara tetangga saja, seperti Thailand dan Malaysia sudah terlebih dahulu memiliki stasiun sentral untuk menata pergerakan kereta api di negaranya. Melalui pengoperasian Stasiun Sentral Bang Sue di Thailand dan Stasiun KL Sentral di Malaysia, kedua negara tersebut berhasil mewujudkan moda transportasi kereta api yang terintegrasi dan memudahkan pergerakan penumpang.

Berkaca pada kesuksesan Thailand dan Malaysia tersebut, stasiun sentral sejatinya memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang antar kabupaten, antar kota maupun antar provinsi di suatu kawasan.

Dampak positif yang diharapkan dari kelancaran mobilitas ini adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar daerah pembangunan, serta memacu dan memperlancar roda perekonomian masyarakat. Di samping itu, melalui pembangunan concourse di stasiun sentral, diharapkan dapat mewujudkan keselamatan, kenyamanan dan keamanan para pengguna jasa kereta api.


Hide Ads