Perjalanan Target Operasi LRT Jabodebek yang Berkali-kali Molor

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 05 Jul 2022 06:18 WIB
Foto: Tangkapan Layar Google Earth
Jakarta -

Lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek tak kunjung usai. Padahal, proyek yang dimulai sejak 2015 lalu itu mulanya ditargetkan operasi tahun 2019.

Dalam perjalanannya, target operasi LRT Jabodebek beberapa kali mengalami kemunduran. Terbaru, LRT Jabodebek ditargetkan operasi semester I 2023.

Pada 2017 lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi masih menargetkan proyek ini rampung di akhir 2018 atau paling lambat awal 2019. Hal itu ia sampaikan saat pemerintah merestui perubahan penggunaan sistem persinyalan fixed block menjadi moving block. Perubahan sistem persinyalan ini berimbas pada nilai proyek yang bertambah Rp 300 miliar.

"Kita setuju moving block. Tapi saya minta komitmen dengan semua pihak, berkaitan dengan waktu dan biaya. Tadi sudah ada komitmen waktunya tidak berubah," tegas Budi Karya di Kantor Kemenko Maritim, 12 Juli 2017.

Di dalam situs Komisi Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) tertulis, investasi LRT Jabodebek Rp 29,9 triliun. Kemudian, rencana awal kontruksi tahun 2015 dan target operasi komersial 2019.

Selanjutnya, pada Januari 2019 terungkap target operasi secara komersial LRT Jabodebek mundur pada Maret 2021. Saat itu, progres pembangunan LRT mencapai 56,1%.

"Komersial either di akhir 2020 atau pertengahan 2021," kata Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Pundjung Setya Brata.

Dia mengatakan, perhitungan LRT Jabodebek beroperasi Maret 2021 dengan mempertimbangkan bahwa pembebasan tanah untuk depo LRT di Bekasi Timur tuntas di Maret 2019. Kemudian yang juga jadi pertimbangan adalah sudah dicapai kesepakatan antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kesepakatan tersebut terkait titik Stasiun LRT Dukuh Atas.

"Jadi Maret 2021 dengan kondisi depo Maret (2019) dibebaskan semua kemudian (Stasiun) Dukuh Atas sudah bisa dikerjakan," sebutnya.

Mundurnya target operasi LRT Jabodebek dipertegas Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Mundurnya operasi moda transportasi tersebut terkendala depo dan pembebasan lahan.

"Kita sudah perpanjang waktu pengoperasian ke 2021. Tak hanya depo kendalanya, dan yang masih kita kejar lahan. Kalau trase Dukuh Atas sudah clear," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub pada 2 Agustus 2019.

Mundur ke 2022, baca di halaman berikutnya



Simak Video "Mengenal Sistem CBTC dan GoA Level 3 pada LRT Jabodebek"

(acd/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork