Diklaim Kurangi Risiko Banjir Nganjuk 30%, Bendungan Semantok Dikebut

Diklaim Kurangi Risiko Banjir Nganjuk 30%, Bendungan Semantok Dikebut

Erika Dyah - detikFinance
Rabu, 14 Sep 2022 18:15 WIB
Bendungan Semantok
Foto: Brantas Abipraya
Jakarta -

Pembangunan Bendungan Semantok yang jadi bagian Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur akan segera tuntas. Pembangunan yang dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) ini disebut akan berperan kurangi risiko banjir 30% di Nganjuk dan sekitarnya.

Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Miftakhul Anas mengungkap bendungan ini nantinya juga akan menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara. Bendungan Semantok telah dialiri (impounding) pada 13 Juli dan sesuai kontrak, ditargetkan tuntas Desember 2022.

"Dengan hadirnya Bendungan Semantok ini nantinya dapat mereduksi risiko banjir 137 meter kubik per detik. Brantas Abipraya optimis dapat menuntaskan bendungan ini segera, dan lekas diresmikan agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat Kabupaten Nganjuk," ungkap Anas dalam keterangan tertulis, Rabu (14/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anas menyebut daya tampung bendungan yang besar menjadi alasan bendungan ini dapat menahan air yang berlimpah saat musim hujan dan menjadi pengendali banjir. Nantinya, bendungan ini juga berpotensi sebagai penyedia air baku sebanyak 312 liter per detik untuk Kecamatan Rejoso, Nganjuk.

Ia menambahkan Brantas Abipraya terus menyempurnakan konstruksi bendungan pada tahap akhir pekerjaan agar kekuatan struktur terjaga. Sebagai upaya mendukung gerakan green initiative, lanskap bendungan pun akan ditanami ribuan pohon jati emas.

ADVERTISEMENT

Ia merinci bendungan yang bakal memperkuat ketahanan air dan pangan di Nganjuk dan sekitarnya ini memiliki panjang mercu bendungan 3.100 meter. Adapun tipe urugan random tanah tipe zonal dengan inti tegak ini memiliki tinggi 38,5 meter.

Nantinya, bendungan ini dapat menampung air dengan total volume tampung 32,67 juta meter kubik dan luas area genangan 365 hektare. Sehingga saat musim kemarau tiba, bendungan ini dapat menyuplai air.

Menurutnya, masyarakat tak perlu lagi ketakutan akan tertimpa kekeringan di area persawahannya. Hal ini pun juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian, karena bendungan ini dapat mengairi irigasi ke hampir 1.900 hektare lahan sawah.

Sebagai informasi, pengerjaan bendungan yang kokoh dan mumpuni ini didukung kuat oleh sumber daya manusia (SDM) dari Brantas Abipraya. Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan kompetensi. Salah satunya melalui pembangunan sekolah bendungan pertama di Indonesia, yaitu School of Dam pada Maret 2022 lalu.

Selain membangun Bendungan Semantok, BUMN konstruksi ini diketahui sedang menyelesaikan bendungan terbesar di Aceh Utara, yaitu Bendungan Keureuto, Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur tepatnya di Ibu Kota Nusantara (IKN), Bendungan Bener yang merupakan bendungan tertinggi di Indonesia, Bendungan Ciawi yaitu bendungan kering pertama di Indonesia, dan beberapa bendungan lainnya.

"Dengan diselesaikannya Bendungan Semantok ini nanti juga dapat menambah daftar deretan bendungan karya Brantas Abipraya, khususnya di Jawa Timur yaitu Bendungan Tukul di Pacitan yang telah diresmikan tahun lalu," pungkasnya.




(akn/hns)

Hide Ads