Sebelumnya, Kerja Sama Operasi (KSO) bandara ini telah oleh dilakukan PT Surya Dhoho Investama dengan PT Angkasa Pura I (Persero). Awal September lalu kedua perusahaan meneken kontrak KSO.
Dalam acara penandatanganan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Dhoho Kediri akan memiliki panjang lintasan mencapai 3.000 meter. Oleh karena itu nantinya bisa digunakan sebagai penerbangan komersial, keberangkatan jamaah umrah dan haji.
"Dari Garuda, dari Batik sudah melirik 'boleh nggak saya ke sana' boleh. Jadi umrah dan haji memang kita berikan kesempatan kepada tempat itu," kata Budi Karya dalam acara penandatanganan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Pembangunan Bandara Kediri, Rabu (7/9/2022) yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KSO antara PT Suryo Dhaha Investama dan Angkasa Pura I telah dinyatakan sebagai pemenang dengan durasi waktu kerja sama yaitu 50 tahun sejak bandara mulai dioperasikan.
Total nilai investasi mencapai Rp 10,8 triliun dengan rincian Rp 6,6 triliun pada tahap I; Rp 1,2 triliun pada tahap II; dan Rp 3 triliun pada tahap III. Kapasitas penumpang bandara untuk Tahap I mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, tahap II 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.
Bandara ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2023. Bandara diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER.
(hal/hns)