Sri Mulyani Ungkap Sejarah Berdirinya Gedung Tertua Kedua di Jakarta

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 08 Jul 2023 12:16 WIB
Gedung Daendels atau sekarang diberi nama Gedung AA Maramis oleh Kementerian Keuangan. KFoto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak cucu-cucunya melihat peninggalan Gedung Daendels yang merupakan bagian dari Kementerian Keuangan. Sri Mulyani menceritakan sejarah tempat ini.

"Musim Libur sekolah- saya ajak cucu melihat Gedung Daendels (Gedung Maramis Kemenkeu) sambil bercerita sejarahnya," katanya dalam Instagram @smindrawati dikutip Sabtu (8/7/2023).

Ia mengatakan, Batavia (Jakarta) sebagai Pusat Pemerintahan Hindia Belanda pernah dijuluki "Kuburan dari Timur" karena penyakit kolera dan malaria menyebar dan mematikan. Hal ini mendorong Gubernur Hindia Belanda, H.W. Daendels memindahkan pusat pemerintahan dari Oud Batavia di muara Sungai Ciliwung (sekarang daerah Kota Tua) ke Niew Batavia di Weltevreden (sekarang Lapangan Banteng dan sekitarnya).

Pada 7 Maret 1809, Gubernur Jenderal H.W. Daendels membangun istana tempat tinggal dan sekaligus pusat pemerintahan. Istana tersebut diberi nama De Witte Huis (Gedung Putih) atau Grote Huis (Rumah Besar).

Gedung Daendels (Gedung Maramis) merupakan bangunan tertua kedua di Jakarta (setelah Istana Negara). Daendels berhenti sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1811.

"Pembangunan belum selesai dan terhenti (Mangkrak) di bawah Gubernur Jenderal Jan Willem Janssen. Pembangunan baru dilanjutkan oleh Letnan Kolonel J.C Schultze, seorang perwira yang berpengalaman membangun gedung Societet Harmonie di Batavia," tuturnya.

Weltevreden (Lapangan Banteng) dibangun menggunakan pola konsentrik (memusat). Di Pusat Kawasan Weltevreden, terletak Istana Besar (Het Groote Huis) atau Het Witte Huis (Gedung Putih) - Istana Gubernur Jenderal (sekarang Kementerian Keuangan dengan Lapangan Parade-Paradeplaats (Lapangan Banteng).

Kawasan penunjang Weltevreden terdiri dari Gedung Pengadilan Tertinggi di Hindia Belanda atau Hooggerechshof (sekarang Gedung Jusuf Anwar, Kemenkeu), Citadel Prince Frederick (sekarang Masjid Istiqlal)

Lalu Great Palace of Weltevreden (sekarang RSPAD), Gedung Freemasons (sekarang Gedung Kimia Farma), Militaire Sociëteit Concordia (The Concordia Military Society - Gereja Katedral), dan Gedung Stadsschouwburg (Gedung Kesenian Jakarta).

"Merefleksikan sejarah dan dibagikan untuk generasi ke depan. JASMERAH-Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah..!" tutupnya.




(hns/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork