Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan hasil dari pembangunan yang dilakukan menggunakan dana desa. Hingga saat ini banyak infrastruktur yang terbangun dan memberikan manfaat.
Salah satunya adalah pembangunan jalan desa yang telah mencapai 350.000 kilometer (km) dan jembatan 1.900 km. Hal itu disampaikan Kepala Negara dalam pertemuannya dengan para kepala desa se-Kabupaten Serang di Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
"Berarti per desa kurang lebih 4 kilometer, karena desa ada 75.000, itu ada 350 dibagi kurang lebih jadi 4-5 kilometer per desa. Ini hasil yang sangat baik. Kemudian juga jembatan desa yang sudah terbangun data yang ada di saya 1.900.000 meter jembatan desa. Dan ini harus meningkat terus, meningkat, meningkat," papar Jokowi dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).
Kemudian Jokowi juga memaparkan dana desa telah membangun pasar desa sebanyak 14.600 lokasi di seluruh Indonesia. Kemudian ada juga embung dibangun dari dana desa sebanyak 6.700 unit.
Menurutnya, pemerintah bukan cuma membangun infrastruktur yang besar-besar saja. Pemerintah juga memperhatikan Infrastruktur hingga ke sudut desa. Buktinya meskipun sedikit pembangunan yang dilakukan, namun jalan desa saja sampai 350 ribu kilometer.
"Supaya kita semuanya tahu, jangan nanti hanya berpikir yang diurus yang gede-gede, justru yang lebih banyak itu yang kecil-kecil, nyatanya jalan desa tadi 350 ribu (km)," beber Jokowi.
Menurutnya, semua pemerintah desa harus mengelola dana desa menjadi sesuatu yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di sebuah desa. Dana desa menurutnya harus menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi.
"Saya harapkan uang-anggaran yang sudah masuk ke desa itu betul-betul jadi sesuatu untuk desa, bisa men-trigger produktivitas produksi yang ada di desa," ucap Presiden.
Jokowi juga mengimbau para kepala desa agar dapat menjaga perputaran uang di daerahnya, salah satunya dengan membeli dan menggunakan barang atau produk asli desa, misalnya dalam membangun infrastruktur di desa.
"Meskipun saya tahu harga barang di desa dengan yang di kota itu terpautnya mungkin ada 5%, 10%, 15%, enggak apa-apa, yang penting kan perputaran uang itu ada di desa," tandas Jokowi.
(hal/ara)