Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua periode jabatannya menjadikan megaproyek Tol Trans Sumatera menjadi salah satu prioritas untuk dikebut penyelesaiannya. Sejak 2015, pemerintahannya mendorong proyek dengan target 2.790 kilometer (km) tol tersambung ini untuk direalisasikan.
Dari total rencana jaringan tol sepanjang 2.790 km, hingga jabatan Jokowi habis akhir tahun ini ditargetkan Tol Trans Sumatera sudah terbangun 972 km. Lalu, bagaimana nasib proyek Tol Trans Sumatera usai pemerintah berganti setelah Pemilu 2024?
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Budi Harto meyakini proyek Tol Trans Sumatera bakal diselesaikan oleh siapapun pemimpinnya. Pasalnya, tol ini benar-benar dibutuhkan Sumatera untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia setelah Pulau Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin pemerintahan yang baru juga akan fokus untuk menyelesaikan Tol Sumatera ini. Karena dengan hadirnya tol ini, Sumatera akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru," ungkap Budi Harto dalam wawancara khusus bersama detikcom, beberapa hari lalu.
"Apalagi Sumatera ini kan ada sawit, ada gas, ada minyak, ada karet, sehingga saya kira hilirisasi dari yang ada ini akan bisa dikembangkan lebih baik lagi," lanjutnya.
Sejauh ini, Budi Harto yakin dampak-dampak ekonomi dari hadirnya Tol Trans Sumatera juga mulai terlihat. Dia bercerita saat ini telah terjadi peningkatan penambahan sambungan listrik baru di daerah-daerah dekat gerbang-gerbang ruas Tol Trans Sumatera.
Menurutnya, penambahan itu membuktikan adanya indikasi ekonomi bergerak. Bisa jadi penambahan listrik itu terjadi karena peningkatan penggunaan listrik pada industri-industri di Sumatera.
"Kami dapat informasi dari teman-teman PLN bahwa saat ini di beberapa tempat yang keluar masuk tol ini ada peningkatan penambahan sambungan baru yang cukup besar di atas rata-rata nasional. Ini menunjukkan bahwa di situ ada pertumbuhan ekonomi," sebut Budi Harto.
"Saya yakin nanti akan ada banyak pertumbuhan industri di sepanjang jalan tol ini," tegasnya.
Tol Trans Sumatera Pangkas waktu tempuh. Cek halaman berikutnya.
Bukan itu saja, setiap harinya, Budi Harto mengatakan dari data yang didapatkan mulai banyak para pedagang sayuran segar di sekitar Lampung yang berangkat pagi-pagi buta dengan tujuan ke Jakarta. Kehadiran tol di Lampung menyingkat waktu signifikan untuk membuat banyak bolak-balik Lampung-Jakarta dalam waktu singkat.
"Kemudian juga pedagang dari Lampung Barat gitu dari pagi jalan, dari jam 9-10 sudah sampai Jakarta. Kayak sayuran-sayuran, sehingga bisa sayuran segar bisa sampai di Jakarta di pagi hari," tutur Budi Harto.
Tol Trans Sumatera juga mempersingkat waktu tempuh secara signifikan. Hal ini bisa mengurangi biaya perjalanan masyarakat, paling terasa di harga BBM.
Sebagai contoh dulu sebelum ada tol, perjalanan Bakauheni sampai Palembang waktunya sekitar 11 jam, sekarang cukup 3-3,5 jam sudah sampai. Artinya biaya operasional kendaraan akan turun setelah waktu tempuh juga makin cepat. Paling terasa adalah penggunaan bensin.
"Bayangkan dari Palembang ke Lampung itu 11 jam. Berapa BBM yang dibakar. Tapi kalau sekarang kan hanya 3 jam, 3 setengah jam, kan hanya sepertiganya. Jadi, efisiensi dari BBM ini saya kira itu juga merupakan efisiensi dari biaya logistik yang terjadi," papar Budi Harto.
4 Babak Pembangunan
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014 j.o. Peraturan Presiden No. 131 Tahun 2022, jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.790 kilometer dibangun dalam 4 tahap.
Budi Harto bilang 972 km tol yang merupakan tahap pertama bakal kelar di akhir tahun 2024. Dari tahap pertama ini sudah bisa menghubungkan Lampung hingga Sumatera Selatan. Beberapa ruas di Sumatera Utara juga berhasil dibangun dan menghubungkan kawasan prirotas Danau Toba.
"Secara umum sampai saat ini yang sudah beroperasi di Tol Trans Sumatera ini sudah ada 597 kilometer. Kemudian yang sedang dibangun dan akan selesai itu ada 376 kilometer. Masih konstruksi, insyaallah September akan selesai semua," papar Budi Harto.
Pada tahap kedua, nantinya pembangunan jalan tol Trans Sumatera akan fokus menghubungkan Palembang ke Pekanbaru dengan panjang 587 km. Kemudian, tahap ketiga akan fokus melakukan penyambungan jalan tol dari Pekanbaru hingga Aceh dengan panjang jalan tol yang dibangun 657 km.
Pada tahap ketiga ini, Tol Trans Sumatera akan tersambung semua ruas utama atau backbone-nya dari Lampung hingga Aceh.
Nah di tahap keempat akan beberapa ruas jalan tol sirip yang menghubungkan Bengkulu hingga Sumatera Barat dengan ruas utama Tol Trans Sumatera, panjang jalan tol yang dibangun 574 km.
Budi Harto mengatakan, pada tahun depan tahap kedua sudah dimulai pembangunannya. Yang bakal dibangun paling pertama adalah ruas tol dari Sumatera Selatan ke Jambi dengan rencana penyelesaian 2026.
"Tahun 2025 ini juga dimulai tahap kedua, yaitu dari Palembang sampai Jambi, yang akan selesai tahun 2026," beber Budi Harto.