Jasa Marga Masih Minat Garap Proyek Tol Terpanjang di RI?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 21 Mar 2024 16:00 WIB
Foto: Shafira Cendra Arini/detik.com
Jakarta -

Proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) tindak kunjung menemui titik terang. Tol yang digadang-gadang akan menjadi yang terpanjang di RI ini terpentok masalah pembiayaan usai ditinggal investornya pada awal 2023, sementara jadwal lelang ulang terus mundur.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk sendiri sebelumnya masuk ke dalam jajaran anggota konsorsium pemenang lelang, sebelum akhirnya konsorsium tersebut bubar. Lalu, akankah Jasa Marga kembali masuk ke proyek ini dalam pelelangan berikutnya?

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, pihaknya tidak dapat berkomentar banyak menyangkut lelang Proyek Tol Getaci. Adapun saat ini, proses persiapan lelang ulang masih terus Kementerian PUPR.

"Sampai saat ini belum ada yang bisa disampaikan karena prosesnya masih disana (Kementerian PUPR)," kata Lisye, ditemui di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Kamis (21/3/2024).

Di samping itu, menurutnya untuk tahun 2024 ini Jasa Marga berfokus pada proyek-proyek pembangunan jalan tol yang sudah berjalan. Setidaknya ada 5 proyek yang tengah dijalankan Jasa Marga.

"Saat ini Jasa Marga masih fokus pada 5 proyek tol yang kami kerjakan seperti Jogja-Solo, Jogja Bawen, Japek Selatan, Patimban dan Probolinggo-Banyuwangi," ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, perusahaan konsorsium pemenang lelang Tol Getaci batal masuk ke proyek tersebut. Disebut-sebut salah satu alasan yang mendorong hal ini terjadi ialah karena tol ini terlalu panjang sehingga biaya proyek yang dibutuhkan sangatlah besar.

Adapun konsorsium pemenang lelang terdiri dari BUMN dan swasta. Mereka membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC). Di dalam konsorsium tersebut, terdapat beberapa nama konglomerat di belakangnya, yakni Martua Sitorus dan Jusuf Hamka.

Bila ditotal dari Gedebage sampai Cilacap, panjang tol ini mencapai 206,65 kilometer (km), menghubungkan dua provinsi yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah. Atas kondisi ini, akhirnya pemerintah pun memutuskan untuk memangkas prioritas penyelesaian proyek dan akan melakukan lelang ulang.

Dengan dipangkasnya prioritas penyelesaian proyek ini, panjang penyelesaian proyek pun berkurang, dari panjang totalnya hingga Cilacap 206,65 km, jadi hanya 108 km sampai Ciamis. Lalu, angka investasi yang dibutuhkan pun mengecil dari semula Rp 56,2 triliun menjadi Rp 37,64 triliun hanya untuk sampai ke Ciamis.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Herry Trisaputra Zuna sebelumnya telah menyampaikan, proyek tol ini memasuki proses prakualifikasi sebelum proses tender. Diperkirakan di masa awal semester II 2024 pemenang lelang sudah ditetapkan.

"Harusnya sih cepet. Masuk ke Semester II (2024) awal harusnya sudah cukup (tender selesai)," kata Herry, di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2024).

Herry menjelaskan, proses prakualifikasi ini biasanya akan berlangsung setidaknya selama 1 bulan. Setelah itu, proses tender akan dilakukan. Tender akan memakan waktu sekitar 3 bulan, sehingga diperkirakan sekitar bulan Juli-Agustus 2024 pemenang lelang sudah ditetapkan.

"Prakualifikasi kan cuma masukkan dokumen aja nggak ada masalah itu, sehingga kalau itu bisa dilakukan satu bulan. Ya 2-3 bulan biasanya cukup," sambungnya.

Lebih lanjut Herry mengakui bahwa. jadwal pelaksanaan prakualifikasi sempat mundur beberapa kali. Menurutnya hal ini bisa terjadi lantaran adanya perluasan lahan yang harus dibebaskan. Kondis ini pun menambah beban biaya proyek tersebut.




(shc/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork