Dua kawasan ini awalnya dikembangkan oleh dua pengembang properti jempolan di tanah air. Ada Agung Sedayu Group dan Salim Group di balik pengembangan PIK dan Sinar Mas Group di balik pengembangan BSD.
Lantas proyek apa yang bakal dikembangkan di PIK dan BSD?
Berdasarkan data proyek yang didapatkan dari Kemenko Perekonomian, dikutip Minggu (19/5/2024), di PIK sendiri bakal ada pembangunan kawasan pariwisata yang ramah lingkungan. Pengembangan kawasan pariwisata ini dilakukan di atas lahan seluas 1.700 hektare lebih.
Dari keterangan perusahaan disebutkan, di PIK 2 akan dibangun beberapa fasilitas. Mulai dari taman berkonsep eco-park bernama Taman Bhinneka, destinasi safari dan pendukungnya, lapangan gol bertaraf internasional, wisata ramah lingkungan berbasis mangrove dan pesisir pantai, sirkuit internasional, hingga resor ekowisata.
Proyek ini memiliki nilai investasi hingga Rp 65 triliun. Dengan target penyerapan tenaga kerja secara langsung sebanyak 6.235 orang dan bisa digandakan hingga 13.500 orang sebagai efek pengganda pembangunan proyek. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang merekomendasikan proyek ini masuk ke daftar PSN.
Sementara itu, di BSD bakal ada pengembangan kawasan kesehatan terpadu bertajuk kawasan Bio Medical. Pengembangan kawasan ini dilakukan di atas lahan seluas 59,68 hektare.
Kawasan ini akan memiliki fungsi-fungsi terpadu sebagai kawasan kesehatan. Di dalamnya bakal ada kegiatan pendidikan, riset, dan industri kesehatan.
Kementerian Kesehatan yang merekomendasikan proyek pengembangan kawasan Bio Medical BSD menjadi PSN dengan investasi mencapai Rp 18,54 triliun.
Proyek Bio Medical BSD diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10.065 orang secara langsung maupun tidak langsung, dengan estimasi Penghematan Devisa sebesar Rp 10,1 triliun dan Perolehan Devisa sebesar Rp 5,6 triliun dari pengembangan layanan kesehatan yang ada. (kil/kil)