Pandemi COVID-19 telah membuat jutaan orang menganggur. Di tengah pemulihan ini, coba mencari lowongan pekerjaan lain adalah cara untuk bangkit dari keterpurukan.
Curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup merupakan dokumen yang wajib disertakan saat melamar pekerjaan. Untuk itu lah dalam membuatnya tidak boleh asal jika ingin dipanggil HRD untuk kerja.
"CV itu cara menjual diri kita lho apa yang sudah kita kerjakan, apa yang sudah kita lakukan sehingga bisa kira-kira dipertimbangkan untuk masuk ke dalam posisi tertentu yang ditawarkan oleh perusahaan," kata Chairman Asosiasi Praktisi dan Profesional SDM Future HR, Audi Lumbantoruan kepada detikcom, Minggu (13/6/2021).
Hal yang tidak boleh dilakukan dalam membuat CV yaitu dilakukan dengan cara tulis tangan. Buang kebiasaan lama bagi yang suka mengirimkan CV dengan isi sama untuk melamar berbagai macam posisi bidang kerja.
"Saya menyarankan jangan sekadar apply, kalau kita bikin CV harus lihat apa yang kita mampu berikan kepada posisi itu. Kadang-kadang satu CV buat apply semua pekerjaan, padahal kita harus pelajari dulu CV untuk siapa, job desk ini apa," jelasnya.
Jadi sebelum mengirim kepada perusahaan, pastikan CV sudah disesuaikan dengan orang yang sedang dicari di pengumuman lowongan kerja tersebut.
Di CV, jangan juga hanya sekadar menjelaskan pekerjaan yang sudah pernah dilakukan. Coba kembangkan dengan apa saja prestasi yang sudah kamu raih dari tempat kerja sebelumnya atau saat di bangku sekolah/kuliah.
"Itu penting karena yang diutamakan achievement apa yang kita lakukan. Achievement itu harus menggambarkan kenapa kita cocok untuk posisi yang kita lamar," ungkapnya.
Lalu sertakan keunggulan yang ada dalam diri kamu untuk mendukung posisi yang sedang dilamar. "Biasanya ini diberikan dengan keterangan-keterangan skill, kemudian punya rencana kerja apa dan lain-lain," imbuhnya.
Simak Video "Ngaku Pejabat PT Hino Purwakarta, Dua Orang Ini Tipu Puluhan Calon Tenaga Kerja"
(aid/das)