Investasi Abal-abal dan Masyarakat RI yang Ingin Cepat Kaya

Investasi Abal-abal dan Masyarakat RI yang Ingin Cepat Kaya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 09 Mar 2018 08:41 WIB
Investasi Abal-abal dan Masyarakat RI yang Ingin Cepat Kaya
Foto: Muhammad Ridho

Investasi bodong biasanya marak terjadi di daerah-daerah. Koperasi digunakan menjadi kedok penipuan ini. Tapi jangan salah, kini aksi tipu-tipu itu juga marak di kota besar dan tak sedikit pula kaum berpendidikan terjerat investasi bodong ini.

"Investasi bodong ini juga marak terjadi di Jabodetabek, Jawa Timur dan Jawa Barat, jadi tidak hanya di desa-desa saja," ujar Tongam.

Dia menyebutkan ini terjadi karena banyak sekali penawaran investasi bodong melalui internet atau secara online. Jadi korbannya adalah orang yang melek teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tongam menjelaskan, selain di kota besar. Korban juga adalah orang yang berpendidikan. Seperti karyawan hingga pegawai negeri sipil. "Mereka biasanya menggadaikan surat keputusan (SK) PNS mereka dan uangnya diinvestasikan, mereka dijanjikan keuntungan yang besar, tapi nyatanya mereka tertipu," ujar dia.

Dia mengatakan, entitas diduga menjalankan bisnis di luar kewajaran. Padahal bisnis harusnya memiliki konsep 2 L yakni legal dan logis.

Untuk mengurangi korban penipuan akibat investasi yang tidak sesuai dengan ketentuan, Satgas meminta masyarakat memastikan pihak yang menawarkan investasi memiliki berizinan dari otoritas berwenang.

Hide Ads