Kenaikan tersebut dipandang BI sudah cukup untuk mengimbangi sentimen kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS alias Fed Fund Rate (FFR).
"Itu kami pandang bahwa suku bunga kebijakan kita itu sudah cukup kompetitif di dalam memberikan ruangan bagi masuknya aliran modal asing," papar Perry.
Meski demikian, BI masih akan memantau perkembangan kondisi ekonomi global dan dalam negeri untuk menetapkan kebijakan moneter di masa depan.
"Tentu saja ke depan akan kami evaluasi lagi secara bulan. Dan bulan ke depan terus akan kita memantau berbagai perkembangan baik ekonomi di dalam negeri maupun luar negeri. Bagaimana arah sebenarnya dari FFR," tandas dia.