Tujuan utama BI menaikan suku bunga acuan tentunya untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Namun kali ini BI juga menaikkan suku bunga acuan dengan alasan untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
"Keputusan tersebut sebagai langkah lanjutan Bank Indonesia untuk memperkuat upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia yang kembali mengalami defisit di bulan Oktober. Kali ini nilainya US$ 1,82 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara BI mencatat, defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan III-2018 meningkat sejalan dengan menguatnya permintaan domestik. Defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2018 tercatat sebesar 8,8 miliar dolar AS (3,37% PDB), lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan sebelumnya sebesar 8,0 miliar dolar AS (3,02% PDB).
"Kenaikan defisit transaksi berjalan antara lain dipengaruhi kenaikan impor yang berkaitan dengan proyek infrastruktur Pemerintah yang diyakini dapat meningkatkan produktivitas perekonomian ke depan," tambah Perry.