Dominasi GoPay dan OVO Bikin Sri Mulyani Khawatir

Dominasi GoPay dan OVO Bikin Sri Mulyani Khawatir

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 13 Feb 2019 08:21 WIB
Dominasi GoPay dan OVO Bikin Sri Mulyani Khawatir
Foto: Internet

Perkembangan pembayaran berbasis qr code mulai menarik perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mantan pejabat Bank Dunia itu bahkan menghimbau seluruh pegawai Kementerian Keuangan untuk menguasai tentang tren pembayaran berbasis digital itu.

Di Indonesia sendiri ada 2 pemain besar dalam bisnis pembayaran qr code yakni OVO dan GoPay. Kedua perusahaan itu juga disinggung dalam arahan Sri Mulyani didepan seluruh pegawai Kementerian Keuangan.

Bisnis OVO dan GoPay memang sudah berkembang begitu pesat di Indonesia. Hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah mulai terbiasa dengan pembayaran qr code berkat kedua perusahaan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemicu berkembang pembayaran qr code di Indonesia salah satunya adalah transportasi online. Dengan metode marketing promosi yang jor-joran pemakai transportasi online pun tertarik dengan diskon yang diberikan. Akhirnya mulai terbiasa.

Kini baik GoPay maupun Grab juga sudah merambah banyak merchant. Mulai dari restoran mahal di mal, hingga warteg di pinggir juga sudah menerima pembayaran qr code. Bahkan GoPay mulai kembangkan ke pembayaran toilet umum.

Menurut McKinsey Indonesia saat ini OVO dan GoPay masih gencar digunakan di Pulau Jawa. Disebutkan hal itu lantaran pertumbuhan smartphone di Indonesia saat ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan jumlah rekening bank. Sehingga membuat pertumbuhan uang elektronik berbasis server bisa sangat cepat.

Saat ini layanan keuangan digital non bank memang masih sekitar 5% jauh dibandingkan dengan China yang sudah menggunakan hingga 60%. Penggunaan layanan digital akan terus berkembang karena Indonesia masih berpotensi besar menjadi arena kolaborasi antara bank dan layanan fintech.

Dari riset McKinsey disebutkan saat ini layanan perbankan sedang bergeser ke digital. Bahkan nasabah juga sudah mulai memindahkan saldo mereka hingga 50% ke layanan digital.

Hide Ads