Holding asuransi yang tengah dipersiapkan oleh kementerian juga diharapkan membantu perusahaan asuransi pelat merah tidak lagi berinvestasi di saham gorengan seperti yang dilakukan Jiwasraya.
Kementerian BUMN berharap nantinya holding asuransi mampu memperkuat transformasi, terutama dari sisi keuangan, manajemen risiko, hingga pengelolaan investasi oleh perusahaan asuransi pelat merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan juga pengelolaan dari produk-produk dan aktuarianya, supaya ke depan tidak terulang lagi produk seperti JS saving plan, supaya tidak terulang lagi investasi-investasi ke saham-saham gorengan," kata Tiko.
Dia menjelaskan bahwa holding ini akan memiliki fungsi untuk memantau tiap-tiap perusahaan asuransi pelat merah.
"Itu nanti akan dipantau dan ada kebijakan yang akan diatur oleh holding. Jadi di holding ini nanti ada fungsi untuk portofolio investment, kemudian ada fungsi manajemen risiko, dan kepatuhan sehingga nanti kita bisa menghindari terjadinya masalah seperti (Jiwasraya) ini," jelasnya.
Namun menurutnya, holding ini tidak hanya terkait masalah Jiwasraya. Menurutnya ada banyak perusahaan asuransi milik negara, termasuk anak perusahaannya. Pihaknya ingin ada transformasi secara menyeluruh.
"Dan juga kita ingin transformasi bisnis asuransi ke depan juga makin baik. Kita juga bisa membangun asuransi BUMN yang bisa bersaing dengan asuransi-asuransi asing dan sebagainya," tambahnya.
Simak Video "Video: Kejagung Ungkap Cara Jiwasraya Manipulasi Kerugian"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/eds)