Ada masalah-masalah baru yang akan muncul dari penurunan bunga ini antara lain, penurunan suku bunga BI memberikan dampak kepada tingkat suku bunga mengalami tren penurunan secara akumulatif.
"Kedua, penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia akan memberikan dampak negatif secara akumulatif bagi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-delapan hingga kuartal kedua belas, di mana akumulasinya penurunan yang semakin dalam dengan berjalannya waktu," ungkapnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, tutur Deni, penurunan tingkat suku bunga BI memberikan dampak negatif secara akumulatif bagi konsumsi swasta pada kuartal ketujuh hingga kuartal keduabelas dengan akumulasi penurunan yang semakin dalam dengan berjalannya waktu.
"Dengan demikian, penurunan tingkat suku bunga terlebih dahulu memukul konsumsi swasta sebelum akhirnya memukul pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Keempat, penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia akan membuat Financial Account dalam Balance of Payments menjadi deficit secara akumulatif dari kuartal pertama hingga kuartal kesebelas dengan puncak deficit terjadi pada kuartal keempat.
Kelima, penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia akan menekan Current Account dalam Balance of Payments untuk menjadi defisit.
"Tekanan defisit tersebut secara akumulatif menjadi semakin besar dengan berjalannya waktu. Berbeda dengan Financial Account yang puncak defisitnya terjadi pada kuartal keempat, pada Current Account puncak defisitnya terus bergerak meninggi dengan berjalannya waktu," kata Deni.
Keenam, masih kata Deni, penurunan suku bunga BI membuat real effective exchange rate Indonesia semakin tidak kompetitif secara akumulatif pada kuartal keempat hingga keenam. "Periode paling tidak kompetitifnya terjadi pada kuartal ketiga," ungkapnya.
(kil/ara)