Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Cuma Naik 5% ke Rp 196 T

Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Cuma Naik 5% ke Rp 196 T

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 11 Mar 2020 13:59 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikcom

Instrumen Investasi dengan kontribusi tertinggi kedua berasal dari Saham dengan kontribusi terhadap Total Investasi sebesar 31,9% dan mengalami peningkatan sebesar 5,2% dibandingkan periode yang sama di tahun 2018.

"Instrumen Investasi dalam bentuk Surat Berharga Negara mengalami peningkatan sebesar 15,7% jika dibandingkan periode yang sama ditahun 2018. Sampai dengan 2019, kontribusi instrumen Investasi dalam bentuk Surat Berharga Negara sebesar 15,3% dari Total Investasi industri asuransi jiwa di Indonesia," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan jumlah Investasi SBN dipengaruhi oleh adanya aturan dari Pemerintah terkait proporsi SBN terhadap total Investasi minimal 30%. Hasil Investasi di 2019 menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi Rp 34,19 triliun. Klaim

Reasuransi meningkat dari Rp 4,31 triliun menjadi Rp 5,53 triliun di tahun 2019. Total aset meningkat sebesar 9,4% dari Rp 517,91 triliun menjadi Rp 566,67 triliun.

ADVERTISEMENT

Total Cadangan Teknis mencatatkan peningkatan dari Rp 393,90 triliun di 2018 menjadi Rp 422,60 triliun di tahun 2019. Hal tersebut mencerminkan ketahanan industri asuransi jiwa dalam membayarkan klaim dan manfaat kepada pemegang polis.



Simak Video "Kata AAJI soal Gen Z dan Milenial yang Gunakan Asuransi Tradisional"
[Gambas:Video 20detik]

(kil/ara)

Hide Ads