Corona Merajalela, Likuiditas Bank Mulai Tak Aman?

Corona Merajalela, Likuiditas Bank Mulai Tak Aman?

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 30 Apr 2020 14:41 WIB
Petugas menyusun uang di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Jumat (17/6/2016). Bank BUMN tersebut menyiapkan lebih dari 16.200 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk melayani kebutuhan uang tunai saat lebaran. BNI memastikan memenuhi seluruh kebutuhan uang tunai yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 62 triliun atau naik 8% dari realisasi tahun sebelumnya. (Foto: Rachman Harryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Sunarso membeberkan likuditas bank-bank BUMN masih aman di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), namun itu kondisi pada Maret 2020. Bagaimana dengan April, saat Corona makin merajalela?

"Kondisi keuangan perbankan Himbara sebenarnya sampai Maret memang masih menunjukkan pertumbuhan positif. Artinya bahwa kita mungkin mulai kena dampak setelah Maret sebenarnya. Tetapi memang sekarang sudah sangat terasa," kata dia dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (30/4/2020).

Pada bulan lalu, dia menjelaskan aset total Himbara masih tumbuh 7,09%. menjadi Rp 3.530 triliun. Kredit masih tumbuh 11,0% menjadi Rp 2.469,32 triliun. Simpanan dana masyarakat masih tumbuh 10,23% yang saat ini mencapai Rp 2611,45 triliun.

"Demikian juga rasio likuiditas juga masih cukup baik di mana rata-rata BRI 90,39% kemudian mandiri 94,91% kemudian BNI 92,3% dan BTN yang memang di atas 100% demikian juga rasio intermediasi. Semua itu menunjukkan sebenarnya sampai Maret likuiditas juga masih baik," jelasnya.


Demikian juga kualitas aset yang dicerminkan dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang masih terjaga.

Namun pihaknya akan melakukan uji ketahanan (stress test) karena kondisi ke depannya mungkin akan cukup jauh berbeda dibandingkan pada bulan lalu, di mana bank-bank pelat merah masih bisa menunjukkan kinerja positif.

"Nanti memang kita akan buat stres test ke depan bahwa kondisinya sudah jauh, jauh dari posisi Maret ini," tambahnya.




(toy/hns)

Hide Ads