Belum lagi potensi penyelewengan yang tinggi jika uangnya ini disalurkan ke korporasi dengan iming-iming menyelamatkan pekerja Indonesia.
"Kita tahu bahwa moral hazard-nya sangat besar. Mungkin nanti cetak uang ini masuk kepada korporasi, ternyata uangnya tidak digunakan untuk menggaji karyawan misalnya. Atau uangnya tidak digunakan untuk mensuplai kredit kalau itu perbankan. Tapi yang dikhawatirkan ini justru akan dibawa lari oleh para pemilik modal yang tidak bertanggung jawab," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bhima meminta agar pemerintah tak serta-merta mengabulkan usulan yang menurutnya tidak didasari oleh kajian secara menyeluruh.
"Tidak semua saran dari pengusaha itu ditampung. Harus ada kajian dampaknya dirinci kepada masyarakat, dan moral hazard juga," pungkasnya.
Simak Video "Video: Tampang Penipu yang Ngaku Bisa Gandakan Uang di Cilacap"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)