Terbitkan Surat Utang Syariah, Pemerintah Cari Dana Rp 5 T

Terbitkan Surat Utang Syariah, Pemerintah Cari Dana Rp 5 T

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 28 Agu 2020 12:47 WIB
PT Federal International Finance (FIF) meluncurkan obligasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (26/9/2018). Surat utang senilai Rp1,3 triliun ini Obligasi Berkelanjutan III FIF.
Foto: fif
Jakarta -

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menargetkan penjualan surat berharga negara (SBN) syariah ritel seri SR013 sebanyak Rp 5 triliun.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah menjelaskan angka ini ditargetkan karena pertimbangan dari 31 mitra distribusi.

"Target awalnya ditetapkan Rp 5 triliun," kata dia dalam acara peluncuran SR013 secara virtual, Jumat (28/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwi menjelaskan untuk target penjualan ini DJPPR berdiskusi dengan mitra distribusi dan diharapkan penjualan bisa tembus target yang sudah ditetapkan. SR013 memiliki tenor 3 tahun, dan menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 6,05% per tahun.

Tujuan penerbitan SR013 yang ditujukan bagi Individu Warga Negara Indonesia, adalah sebagai upaya Pemerintah untuk melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan APBN, memperluas basis investor di pasar domestik, mendukung pengembangan pasar keuangan syariah, dan memperkuat pasar modal Indonesia dengan mendorong transformasi masyarakat dari saving-oriented society menuju investment-oriented society.

ADVERTISEMENT

Kehadiran Sukuk Negara Ritel dapat memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat, mendukung terwujudnya keuangan inklusif, serta memenuhi sebagian pembiayaan pembangunan berbagai proyek/kegiatan APBN 2020.

Melalui SR013, Pemerintah turut memberikan kesempatan kepada setiap Warga Negara Indonesia untuk dapat berinvestasi sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pembangunan nasional.

Lebih lanjut Luky mengungkapkan saat ini pemerintah masih menargetkan calon investor milenial. Luky menyebut hal ini karena penjualan sukuk ritel terbilang mudah dan menggunakan platform online untuk bertransaksi.

"Sekarang milenial semuanya serba mudah dan ini sangat terjangkau selama kita menggunakan platform online itu partisipasi milenial itu di atas 50%," kata dia.

Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya masih optimis jika milenial terutama dari kelompok Kemenkeu muda bisa berinvestasi di instrumen ini. "Karena tidak ada larangan kecuali pegawai dari DJPPR," jelas dia.

Luky mengatakan para investor dapat memesan Sukuk Ritel seri SR013 ini dengan minimum pemesanan mulai dari Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Adapun masa penawaran dimulai hari ini atau 28 Agustus 2020 sampai dengan 23 September 2020.

"Insya Allah imbal hasil sangat menarik, menawarkan 6,05% tradeable ada holding periode 6 bulan bisa diperdagangkan. Kalau butuh dana bisa diperdagangkan," kata dia dalam peluncuran secara virtual di Jakarta.


Hide Ads