Bunga BI Sudah 3,75%, KPR Masih Mencekik

Bunga BI Sudah 3,75%, KPR Masih Mencekik

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 22 Nov 2020 07:26 WIB
Pengembalian Uang Korupsi Samadikun

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Toni Spontana (tengah) menyerahkan secara simbolis kepada Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto (ketiga kanan) uang ganti rugi korupsi Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI) dengan terpidana Samadikun Hartono di Gedung Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (17/5/2018). Mantan Komisaris Utama PT Bank Modern Samadikun Hartono terbukti korupsi dana talangan BLBI dan dihukum 4 tahun penjara serta diwajibkan mengembalikan uang yang dikorupsinya sebesar Rp 169 miliar secara dicicil. Grandyos Zafna/detikcom

-. Petugas merapihkan tumpukan uang milik terpidana kasus korupsi BLBI Samadikun di Plaza Bank Mandiri.
Foto: grandyos zafna

Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengungkapkan suku bunga kredit di Indonesia memang lambat dalam mentransmisi kebijakan moneter.

Dia menyebutkan jika di negara lain seperti Filipina atau Amerika Serikat (AS) begitu bunga bank sentral turun, maka perbankan lebih cepat menyesuaikan. Hal ini karena KPR dinilai menyokong pertumbuhan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini karena properti multiplier effectnya besar, karena butuh bahan bangunan, semen, kaca, buruh itu luas sekali," jelas dia.

Menurut Satria, sudah seharusnya ditargetkan oleh BI dan pemerintah agar bunga kebijakan bisa bertransmisi lebih cepat. "Saat ini yang dilakukan BI sudah sangat baik dengan menurunkan suku bunga acuan. Kalau dilihat lagi masih ada ruang 25 bps lagi pada Desember atau Januari untuk turun," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Dari catatan di sejumlah bank, suku bunga dasar kredit untuk KPR masih di atas 9%. Bahkan ada yang di atas 10%. Penetapan bunga ini memang bervariasi tergantung dari risiko profil calon nasabah.


Hide Ads