Nggak Cuma Bitcoin yang Harganya Melonjak, Teman-temannya Juga Nih!

Nggak Cuma Bitcoin yang Harganya Melonjak, Teman-temannya Juga Nih!

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 04 Des 2020 11:58 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 25: In this photo illustration of the litecoin, ripple and ethereum cryptocurrency altcoins sit arranged for a photograph beside a smartphone displaying the current price chart for ethereum on April 25, 2018 in London, England. Cryptocurrency markets began to recover this month following a massive crash during the first quarter of 2018, seeing more than $550 billion wiped from the total market capitalisation. (Photo by Jack Taylor/Getty Images)
Ilustrasi/Foto: Jack Taylor/Getty Images
Jakarta -

Mata uang digital Bitcoin menjadi primadona usai harganya yang kian melonjak selama 2020. Seminggu terakhir harga bitcoin naik 15%, nyaris ke US$ 20.000.

Namun, bitcoin bukan satu-satunya yang menuai keuntungan, mata uang digital lain juga diketahui ikut melonjak.

Ethereum, mata uang digital atau crypto terbesar kedua setelah bitcoin naik lebih dari 20% dalam tujuh hari terakhir. Kenaikannya melebihi kenaikan bitcoin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan XRP, cryptocurrency terbesar ketiga, telah melonjak hampir 25%. Litecoin, Polkadot, Cardano, dan Stellar, juga menikmati keuntungan yang lebih besar daripada bitcoin.

"Koin yang lebih kecil dapat memiliki persentase pergerakan yang lebih besar dan ada banyak koin lain yang dapat diinvestasikan orang," kata CEO Osprey Funds perusahaan yang berinvestasi dalam mata uang digital, Greg King, dikutip dari CNN, Jumat (4/12/2020).

ADVERTISEMENT

Meski persentase kenaikannya lebih kecil dari mata uang digital lainnya, bitcoin tetap menjadi mata uang digital terbesar dan biasa disebut sebagai altcoin. Nilai saat ini dari semua bitcoin yang beredar adalah sekitar US$ 360 miliar. Nilai Ethereum di utara US$ 70 miliar sementara XRP sekitar US$ 30 miliar. Litecoin, terbesar kelima, memiliki nilai di bawah US$ 6 miliar.

"Masuk akal bagi investor untuk memiliki portofolio dengan bitcoin dan ethereum untuk jangka panjang dan memiliki sekeranjang dari sebagian lainnya untuk diperdagangkan," tambah King.

Mata uang digital menjadi pilihan di masa krisis saat ini. Hal itu disebabkan tarif rendah yang dimiliki mata uang digital dan dolar yang kian melemah.

Bitcoin mendapat keuntungan dari dolar yang lebih lemah dan ekspektasi periode suku bunga super rendah yang berkepanjangan akan menciptakan inflasi. Hal itu meningkatkan daya tarik mata uang digital.

"Ledakan cryptocurrency adalah konsekuensi dari lingkungan ekonomi," kata CEO Fireblocks sebuah perusahaan keamanan aset digital, Michael Shaulov.

Shaulov mengungkap ledakan dari mata uang digital membuat berbagai negara juga akan membuat mata uang digitalnya sendiri. Seperti yang kita ketahui ada Tether dan Paxos cryptocurrency yang didukung oleh dolar, euro, dan mata uang pemerintah lainnya.

Selain itu ada, Libra yang didukung Facebook (FB), yang sedang dalam proses diganti namanya menjadi Diem, mata uang itu diprediksi dapat menyebabkan lebih banyak konsumen rata-rata menggunakan cryptocurrency atau mata uang digital.

Meskipun banyak cryptocurrency telah berhasil dengan baik akhir-akhir ini, beberapa di antaranya masih jauh di bawah puncak, tidak seperti bitcoin. Jadi mereka mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk mengejar ketinggalan.

Kepala Perdagangan perusahaan blockchain NEM Nicholas Pelecanos, mencatat ethereum yang sekarang diperdagangkan sekitar US$ 615, nilainya 50% di bawah tertinggi sepanjang masa di atas US$ 1.400 dari awal 2018.

Direktur Pelaksana eToro AS, Guy Hirsch, menambahkan bahwa akhir-akhir ini ada lebih banyak minat untuk ethereum dan XRP karena mereka telah memperoleh lebih banyak pengakuan dan kredibilitas. Beberapa mata uang kripto yang lebih kecil dapat menguat lebih jauh. Uang digital seperti VeChain, Terra, dan Compound masing-masing melonjak lebih dari 25% hanya dalam seminggu terakhir.

Investasi dengan mata uang digital menjadi pertanda sehat untuk pasar cryptocurrency yang lebih luas. Menandakan bagaimana investor pasar saham menyadari bahwa mereka perlu berinvestasi di saham-saham berkapitalisasi kecil dan bukan hanya di FAANG raksasa yang mendominasi di S&P 500 dan Nasdaq.


Hide Ads