Adapun rincian 10 posisi direksi yang akan mengelola merger bank syariah BUMN terdiri dari Direktur Utama, dua posisi Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.
Direktur Utama BRISyariah Ngatari mengatakan proses merger ini masih harus memperoleh persetujuan dari regulator-regulator terkait dan seluru prosesnya akan dilakukan sesuai regulasi yang berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menjamin semua proses merger sampai tuntas nanti akan dilakukan dengan mengedepankan para karyawan, nasabah, dan mitra usaha. Perlu dicatat bahwa saat ini merger belum efektif. Kami masih menjalankan sejumlah proses agar dapat memperoleh semua persetujuan dari regulator. Hingga proses tersebut selesai, semua operasional dan layanan tetap berjalan normal dan optimal," jelasnya.
Merger bank syariah BUMN juga akan didukung dengan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20.000 lebih karyawan di seluruh Indonesia,
Kantor pusat bank hasil penggabungan atau merger akan berada di Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat, yang sebelumnya merupakan kantor pusat BRIS. Bank hasil merger akan melakukan kegiatan usaha pasca merger di kantor pusat, cabang, dan unit yang sebelumnya dimiliki BRIsyariah, Bank Syariah Mandiri, serta BNI Syariah.
Direktur Utama Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengungkap bank hasil merger sejalan dengan upaya pemerintah RI untuk membentuk ekosistem halal serta mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Dia berharap bank hasil merger ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, nasabah, serta pelaku usaha di Indonesia.
"Gerak bank hasil merger kami yakini akan semakin lincah dan mampu menjawab tantangan serta segala kebutuhan masyarakat, nasabah, serta pelaku usaha di Indonesia maupun dunia. Pengelolaan bank hasil merger akan membantu mewujudkan salah satu tujuan dari penggabungan ini, yakni menjadikan Bank Syariah Indonesia sebagai jangkar dalam ekosistem industri halal dan mendukung visi untuk memposisikan Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi Syariah dunia," ucap Firman."
Merger bank syariah BUMN ini akan menyediakan solusi untuk segmen-segmen usaha, dari segmen ritel, korporasi dan wholesale, hingga memberikan dukungan kepada UMKM.
(ara/ara)