Dengan kata lain, di bawah aturan baru, Ant Group diharapkan berperilaku lebih seperti perusahaan pemberi pinjaman tradisional.
Ant Group yang berbasis di Hangzhou mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan membentuk kelompok kerja 'perbaikan' dan sepenuhnya akan mengikuti persyaratan peraturan.
Norris mengatakan tampaknya regulator khawatir bahwa kredit yang mudah dapat berarti investor akan meminjam dengan margin yang lebih tinggi untuk melakukan investasi berisiko di saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bukanlah masalah baru di China. Akses kredit yang mudah memicu gejolak pasar saham pada tahun 2015, ketika beberapa investor tidak dapat membayar kembali pinjaman marjin mereka setelah pasar saham runtuh.
Selain itu, jika Grup Ant tidak menanggung risiko apapun, maka insentif utamanya adalah memproses pinjaman sebanyak mungkin, dengan sedikit memperhatikan pengaruhnya terhadap lembaga pemberi pinjaman yang benar-benar menjaminnya.
"Regulator akan lebih memilih risiko dibagi antara platform dan lembaga keuangan, dan bahwa lembaga keuangan memiliki pengawasan yang lebih besar dari praktik peminjaman dan kriteria pencocokan yang sedang berlangsung," kata Mr Norris.
(das/ara)