Mengenal Bank Aladin Syariah yang Dipimpin Anak Menlu Retno

Mengenal Bank Aladin Syariah yang Dipimpin Anak Menlu Retno

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 12 Apr 2021 07:01 WIB
CEO Bank Aladin Syariah, Dyota Marsudi
Foto: CEO Bank Aladin Syariah, Dyota Marsudi (Istimewa/Bank Net Indonesia Syariah/Bank Aladin Syariah)
Jakarta -

PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk ganti nama menjadi PT Bank Aladin Syariah Tbk. Perubahan identitas tersebut disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 April 2021.

"RUPSLB telah menyetujui perubahan nama semula PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk menjadi PT Bank Aladin Syariah Tbk (perubahan nama tersebut akan efektif setelah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang)," demikian keterangan perusahaan dalam keterbukaan informasi dikutip kemarin Minggu (11/4/2021).

Bank tersebut juga melakukan perubahan anggota direksi dan anggota dewan komisaris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penambahan Direksi dan Dewan Komisaris dimaksudkan untuk memperkuat struktur manajemen Perseroan guna mendukung realisasi strategi bisnis menjadi Bank Syariah Digital yang tumbuh sehat, sustainable, dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, stakeholders maupun masyarakat pada umumnya," perusahaan menjelaskan.

Di jajaran direksi, Bank Aladin Syariah menunjuk Dyota Mahottama Marsudi sebagai presiden direktur atau CEO. Dia adalah putra dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

ADVERTISEMENT

Berikut daftar terbaru jajaran dewan komisaris:
1. Presiden Komisaris: Ationo Teguh Basuki
2. Komisaris Independen: Fransisca Ekawati
3. Komisaris Independen: Hadi Sunaryo

Berikut daftar terbaru jajaran dewan direksi:
1. Presiden Direktur: Dyota Mahottama Marsudi
2. Direktur Operasional: Basuki Hidayat
3. Direktur Bisnis: Mohammad Riza
4. Direktur Teknologi Informasi: Budi Santoso Kusmiantoro
5. Direktur Keuangan dan Strategi: Willy Hambali
6. Direktur Digital Banking: Firdila Sari
7. Direktur Kepatuhan: Baiq Nadea Dzurriatin

Dyota Marsudi, Budi Santoso Kusmiantoro, Willy Hambali dan Firdila Sari akan efektif setelah dinyatakan lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Simak video 'Jokowi ke Bank Syariah: Sambut Baik Nasabah Nonmuslim, Gaet Milenial':

[Gambas:Video 20detik]



Rekam jejak Dyota bisa dibaca di halaman selanjutnya.

Dia menjabat sebagai presiden direktur bank syariah tersebut per 2021 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 April 2021.

Pada jenjang pendidikannya, Dyota memperoleh gelar Master in Business Administration dari INSEAD dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia.

Sebelum nejabat sebagai Bank Aladin Syariah, Dyota memiliki pengalaman kerja di beberapa perusahaan, yakni sebagai Management Consultant di Boston Consulting Group (2011-2017), Co-Founder & COO di Happy5.co (2016-2018).

Dia juga pernah menjadi Member of National Digital Transformation Committee di PPN/BAPENAS (2019) dan Senior Executive Director of Investments di Vertex Ventures, Singapura (2018-2021).

Lalu, Bank Aladin sendiri itu apa? Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Bank Aladin atau Bank Net Syariah resmi melantai di bursa efek pada 1 Februari 2021. Bank ini awalnya bernama PT Maybank Syariah Indonesia. Kemudian berganti nama di akhir 2019 menjadi PT Bank Net Syariah Indonesia usai upaya akuisisi oleh investor diizinkan OJK.

Akuisisinya sendiri dilakukan oleh PT NTI Global Indonesia dan PT Berkah Anugerah Abadi, yang keduanya berkedudukan di Indonesia.

Dilihat dari kanal resminya, mereka memiliki tujuan untuk membuka dan mempermudah akses layanan perbankan syariah berbasis digital agar dapat melayani seluruh lapisan masyarakat, serta menjalin kerjasama dengan pelaku industri di berbagai sektor.

Sebagaimana bank pada umumnya, Bank Aladin memprioritaskan keamanan dan kenyamanan nasabah dalam memaksimalkan penggunaan teknologi informasi demi mengembangkan produk-produk pendanaan, pembiayaan dan jasa-jasa perbankan lainnya, seperti transfer dana, pembayaran, pembelian dan lain-lain.

"Bank Net Indonesia Syariah menyediakan layanan dan produk perbankan bagi siapa saja. Teknologi digital memungkinkan masyarakat Indonesia mengakses layanan perbankan syariah di mana saja dengan mudahnya. Dukungan dan layanan pun tersedia bagi nasabah yang membutuhkan bantuan," demikian ditulis di kanal resminya.


Hide Ads