Dulu Semangatnya Gratis, ATM Link Kini Kok Berbayar?

Dulu Semangatnya Gratis, ATM Link Kini Kok Berbayar?

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 21 Mei 2021 10:27 WIB
Bank Mandiri memberikan layanan perbankan selama musim mudik dengan menempatkan dua unit ATM Link di Rest Area KM 19 dan 39 ruas tol Jakarta-Cikampek.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Cek saldo hingga tarik tunai di ATM Link atau ATM Himbara mulai 1 Juni 2021 mendatang tidak lagi gratis. Padahal, sebelumnya biaya tersebut gratis.

Semangat kehadiran jaringan ATM milik bank-bank BUMN ini pun awalnya adalah efisiensi yang mempermudah transaksi antar bank BUMN. Salah satu caranya ya dengan menggratiskan transaksi cek saldo dan tarik tunai tadi bagi semua pengguna kartu debit bank BUMN.

Lalu, kenapa sekarang jadi berbayar?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum lebih jauh membahas hal tersebut, ada baiknya untuk mengingat kembali semangat efisiensi yang sempat disampaikan pemerintah terkait ATM Link tersebut.

Awalnya ATM Link atau ATM Himbara muncul sekitar tahun 2015 lalu. Sebelum kemunculannya, ATM Link ini digadang-gadangkan dapat mendorong efisiensi dari sisi nasabah dan perbankan.

ADVERTISEMENT

Bila semua berjalan mulus, ada potensi penghematan untuk biaya pengelolaan ATM hingga biaya transaksi. Untuk biaya perawatan hingga pengelolaan yang dikeluarkan oleh bank, potensi penghematan bisa Rp 6,8 triliun per tahun.

"Bisa memangkas biaya transaksi ATM Rp 7,3 triliun per tahun. Ini efisiensi dari ATM Himbara," kata Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Asmawi Syam saat launching ATM Himbara di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2015).

Bila ditotal, penghematan biaya pengelolaan dan biaya transaksi untuk 55.804 unit ATM mencapai Rp 14,1 triliun.

Selain menghemat biaya pengelolaan dan biaya transaksi, Asmawi mengaku ada efisiensi biaya investasi untuk pengadaan mesin ATM baru. Untuk investasi 1 unit mesin ATM baru berserta sistem jaringannya, Bank BUMN biasanya mengeluarkan biaya Rp 100 juta.

Dengan adanya ATM Himbara, setiap Bank BUMN tak perlu membeli mesin ATM baru bila di satu titik terdapat mesin ATM dari Bank BUMN yang lain.

Apa lagi yang akan digratiskan ATM Link waktu itu? Lihat di halaman selanjutnya.

"Bisa beri dampak efisiensi capex (Capital Expenditure). Kalau beli 1 ATM, biasanya dibayar 1 bank. Hari ini, dengan beli 1 unit ATM (ATM Himbara) bisa dibiayai bersama-sama. Kita gotong bersama-sama, beri dampak efisiensi 4 bank bank," tuturnya.

Tak lama sesudah itu, transaksi di ATM Link seperti cek saldo dan tarik tunai digratiskan.

Setelah itu, sekitar tahun 2017 Kementerian BUMN berencana menggratiskan biaya transfer antar bank BUMN yang menggunakan jaringan Link. Hal itu dilakukan secara bertahap.

Dimulai dari menggratiskan transfer antar sesama bank BUMN misal BTN ke Bank Mandiri. Pengiriman uang antar rekening Bank Himbara dikenakan biaya Rp 4.000. Nanti misalnya untuk transfer ke Mandiri ke BNI atau BRI ke BTN, biaya inilah yang akan dihapuskan oleh Himbara hingga menjadi nol rupiah.

Sedangkan, untuk pengiriman uang dari Bank Himbara ke Bank Non Himbara atau sebaliknya dikenakan biaya Rp 6.500. Begitupun transfer dari bank non Himbara ke bank Non Himbara menggunakan ATM Link bertarif Rp 6.500.


Hide Ads