Beli Mobil saat PPKM, Perlu Asuransi Tambahan Nggak Sih?

Beli Mobil saat PPKM, Perlu Asuransi Tambahan Nggak Sih?

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 14 Agu 2021 12:30 WIB
Mobil baru diwacanakan mendapat insentif pembebasan pajak hingga 0 persen. Tapi kebijakan ini dikhawatirkan mengganggu kelangsungan bisnis pedagang mobil bekas.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama

2. Cicil Mobil Sesuai Keadaan Kantong

Sebelum membeli atau mencicil mobil, harus diketahui terlebih dahulu berapa besaran bulanan cicilan mobil yang akan dikeluarkan. Cara mengukurnya tentu saja dengan mengetahui debt service ratio (DSR)

"DSR menunjukkan total cicilan utang yang kita miliki berbanding pemasukan bulanan, tidak hanya cicilan mobil, melainkan juga cicilan kartu kredit, dan kredit lainnya bila ada," ujarnya.

Untuk menghitung nilai DSR, Anda bisa melakukan perbandingan dari jumlah total cicilan Anda dengan pemasukan bulanan. Bila besaran cicilan mobil dan utang-utang lainnya masih di bawah 35% dari penghasilan, maka jumlah cicilan itu masih wajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penghitungan itu bisa dilakukan di Kalkulator Angsuran Kredit Flat dari Lifepal. Dengan itu, bisa menghitung, berapa tenor cicilan paling tepat, agar besaran cicilan yang Anda bayarkan tiap bulan tidak melebihi 35% dari penghasilan.

3. Siapkan Dana Cadangan Mobil

Ada sejumlah pengeluaran tahunan yang harus dikeluarkan saat beli mobil, seperti biaya ganti oli, servis ringan, servis besar, premi asuransi mobil, hingga pajak mobil tahunan.

ADVERTISEMENT

Jadi, bedakan dana cadangan dengan dana darurat. Dana darurat akan lebih ditujukan untuk pengeluaran-pengeluaran yang bersifat mendadak saja seperti, mengganti ban yang kempes di jalan, ganti aki mobil yang sudah habis masa pakai, atau membayar OR (own risk) asuransi mobil.

Namun, tujuan memiliki dana cadangan (sinking fund) agar tidak menggunakan dana darurat untuk setiap kebutuhan mobil. Tipsnya, coba sisihkan setidaknya 1% hingga 5% dari pemasukan per bulan untuk dana cadangan mobil.

"Simpan saja dana tersebut di tabungan agar tetap likuid," tutupnya.


(ara/ara)

Hide Ads