Indonesia dan China telah sepakat menggunakan local currency settlement (LCS) untuk transaksi perdagangan barang, jasa dan transaksi investasi langsung di kedua negara. Bank Indonesia membantah mengistimewakan China.
Dengan kerja sama ini, transaksi kedua negara tak lagi membutuhkan dolar AS untuk pembayaran. Jadi hanya menggunakan mata uang lokal yaitu Rupiah dan Yuan.
Direktur Eksekutif/Kepala Departemen Internasional BI Doddy Zulverdi menjelaskan kerja sama ini sebenarnya tidak hanya dengan China.
Karena sebelumnya BI Juga sudah bekerja sama dengan Jepang, Malaysia dan Thailand. "Kerja sama LCS dan China ini bukanlah yang pertama, jadi tidak ada kami mengkhususkan China," kata dia dalam taklimat media, Rabu (8/9/2021).
Doddy menjelaskan kerja sama transaksi bilateral dengan mata uang lokal ini karena China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Selain itu supaya kedua negara tak lagi tergantung dengan dolar AS.
Dia menjelaskan BI juga sedang menjajaki dengan berbagai negara untuk kerja sama ini. Ada potensi negara yang menjadi mitra dagang Indonesia di Asia, Asia Selatan, Asia Timur hingga Asia Tenggara.
"Termasuk di Timur Tengah baik untuk transaksi perdagangan maupun remitansi TKI dan jasa lainnya," jelas Doddy.
Lihat juga Video: RI-China Sepakat Dagang Gunakan Rupiah & Yuan
(kil/zlf)