Perjuangan Mantri Bank Buka Akses Perbankan di Perbatasan RI-Malaysia

Tapal Batas

Perjuangan Mantri Bank Buka Akses Perbankan di Perbatasan RI-Malaysia

Dea Duta Aulia - detikFinance
Senin, 26 Sep 2022 11:35 WIB
Mantri BRI di Jagoi Babang.
Foto: dok. detikcom/Rifkianto Nugroho
Bengkayang -

Pegawai bank identik dengan pekerjaan yang lebih banyak dilakukan di dalam kantor atau ruangan berpendingin. Namun hal itu dirasakan oleh seorang Marketing Analisis dan Mikro atau biasa dikenal mantri bank.

Pasalnya seorang mantri bank lebih banyak bekerja di luar ruangan untuk menjemput nasabah, tak peduli berbagai medan yang harus dilalui bahkan hingga harus ke ujung negeri. Hal itu pula yang dilakoni Awang Irvandi, tenaga pemasar atau Mantri BRI Unit Seluas.

BRI Unit Seluas membawahi tiga kecamatan, yaitu Seluas, Jagoi Babang, dan Siding, yang semuanya merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia, di Pulau Kalimantan, tepatnya Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu pernah sampai dekat titik nol, karena rumahnya kan deket disitu. Tapi sekarang udah nggak, udah pindah orangnya karena kena gusuran (kawasan PLBN Jagoi Babang). Dia pinjam KUR buat usaha konter yang ada di Pasar Seluas," ujar Awang kepada detikcom belum lama ini.

Setiap malam, Awang yang sudah menjadi mantri selama 2 tahun itu bercerita biasanya menyiapkan berkas nasabah dan pemetaan lokasi yang akan dituju untuk keesokan harinya. Ia mengatakan lebih sering menemui nasabah usai magrib karena mayoritas merupakan petani yang sulit ditemui saat siang hari di rumah.

ADVERTISEMENT
Mantri BRI di Jagoi Babang.Mantri BRI di Jagoi Babang. Foto: dok. detikcom/Rifkianto Nugroho

Tak hanya ditugaskan sebagai tenaga pemasar yang mengenalkan produk simpanan dan pinjaman BRI, mantri di BRI juga ditugaskan sebagai penyuluh digital mengenalkan soal penggunaan mobile banking, QRIS, hingga edukasi data pribadi nasabah.

Medan Terjal hingga Terabas Jalan Hutan Kalimantan

Klik Selanjutnya

Infrastruktur utama seperti jalan raya di Kecamatan Jagoi Babang dan sekitarnya ini memang sudah diaspal, tetapi tidak untuk kawasan pedalamannya. Jalan masih tanah di tengah hutan sawit dan tanpa lampu penerangan, sudah dicoba Awang saat ingin menemui nasabahnya.

"Kebetulan lokasi saya jauh semua. Nggak ada yang dekat, jadi pergi pagi, pulang sore, biasa malam, gitu," ujar Awang.

"Jalannya tergantung lokasi, kalau daerah Jagoi Babang mungkin kebanyakan lokasi jalan bagus. Kalau daerah perkampungan kaya di Seluas, desa Mayak ini jalan agak hancur, kalau daerah Tadan hancur sekali, daerah persawitan kan, kebun-kebun sawit perusahaan," imbuhnya.

Awang bercerita tak jarang menemui hal-hal mistis saat pulang dari menemui nasabah di malam hari. Belum lagi jalan yang hancur hingga motor yang kadang butuh perbaikan.

"Kalau kaya kemarin di daerah Sebujit, dia rantainya tuh melekat jadi nggak bisa didorong. Jadi mau nggak mau tunggu orang lewat, baru bisa naikin ke mobil orang," ujarnya.

Mantri BRI di Jagoi Babang.Mantri BRI di Jagoi Babang. Foto: dok. detikcom/Rifkianto Nugroho

"(Untungnya itu) jam 4 sore, kalau harus jalan dorong itu pasti ke Simpang Take tuh, sampai jalan besar tuh 3-4 jam lah. Harus menunggu," imbuhnya.

Menurut Awang yang sudah bekerja di BRI selama 8 tahun ini, meski sulit, ia mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari menjadi seorang mantri.

"Yang jelas kalau di bagian mantri lebih banyak tantangannya, terus banyak ilmu yang bisa didapat. Tantangannya, kita berhadapan dengan nasabah dengan karakter yang berbeda-beda lah. Jadi kita bisa tahu, belajar juga dari situ," ujarnya.

"Di masa COVID-19 nih, masa sulit, dengan ada bantuan dari BRI untuk sektor pinjaman, masyarakat bisa buka usaha yang lain, dengan harapan bisa maju sih usahanya. Harapannya, BRI bisa jadi rekan bisnis yang baik bagi masyarakat biar bisa maju bersama karena BRI melayani dengan setulus hati," pungkasnya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!



Simak Video "Mengenal Syalisatul, Perempuan Visioner Pendiri Rumah Batik di Wawonii"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads