Infrastruktur utama seperti jalan raya di Kecamatan Jagoi Babang dan sekitarnya ini memang sudah diaspal, tetapi tidak untuk kawasan pedalamannya. Jalan masih tanah di tengah hutan sawit dan tanpa lampu penerangan, sudah dicoba Awang saat ingin menemui nasabahnya.
"Kebetulan lokasi saya jauh semua. Nggak ada yang dekat, jadi pergi pagi, pulang sore, biasa malam, gitu," ujar Awang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalannya tergantung lokasi, kalau daerah Jagoi Babang mungkin kebanyakan lokasi jalan bagus. Kalau daerah perkampungan kaya di Seluas, desa Mayak ini jalan agak hancur, kalau daerah Tadan hancur sekali, daerah persawitan kan, kebun-kebun sawit perusahaan," imbuhnya.
Awang bercerita tak jarang menemui hal-hal mistis saat pulang dari menemui nasabah di malam hari. Belum lagi jalan yang hancur hingga motor yang kadang butuh perbaikan.
"Kalau kaya kemarin di daerah Sebujit, dia rantainya tuh melekat jadi nggak bisa didorong. Jadi mau nggak mau tunggu orang lewat, baru bisa naikin ke mobil orang," ujarnya.
![]() |
"(Untungnya itu) jam 4 sore, kalau harus jalan dorong itu pasti ke Simpang Take tuh, sampai jalan besar tuh 3-4 jam lah. Harus menunggu," imbuhnya.
Menurut Awang yang sudah bekerja di BRI selama 8 tahun ini, meski sulit, ia mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari menjadi seorang mantri.
"Yang jelas kalau di bagian mantri lebih banyak tantangannya, terus banyak ilmu yang bisa didapat. Tantangannya, kita berhadapan dengan nasabah dengan karakter yang berbeda-beda lah. Jadi kita bisa tahu, belajar juga dari situ," ujarnya.
"Di masa COVID-19 nih, masa sulit, dengan ada bantuan dari BRI untuk sektor pinjaman, masyarakat bisa buka usaha yang lain, dengan harapan bisa maju sih usahanya. Harapannya, BRI bisa jadi rekan bisnis yang baik bagi masyarakat biar bisa maju bersama karena BRI melayani dengan setulus hati," pungkasnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Simak Video "Mengenal Syalisatul, Perempuan Visioner Pendiri Rumah Batik di Wawonii"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)