Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan pendapatan industri asuransi jiwa turun pada kuartal I-2023 menjadi Rp 54,36 triliun atau 12,7% dibanding kuartal I-2022. Hal tersebut berdasarkan laporan keuangan unaudited terhadap 56 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia.
Sebagai informasi, pada kuartal I-2022, pendapatan industri asuransi jiwa tercatat Rp 62,27 triliun. Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengungkapkan, hal itu terkait dengan menurunnya pendapatan premi pada kuartal I-2023.
"Penurunan ini kami amati cenderung disebabkan oleh menurunnya pendapatan premi di mana pendapatan premi itu bobotnya adalah 83,9% terhadap total pendapatan," katanya dalam konferensi pers di Rumah AAJI, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).
Budi menyampaikan, pendapatan premi pada Maret 2023 turun 6,9% dibanding Maret 2022 menjadi Rp 45,6 triliun. Walau demikian, jika dilihat pendapatan secara weighted atau reguler tumbuh 2% menjadi Rp 28,1 triliun.
Menurutnya, tertekannya pendapatan premi di sisi yang lain mengindikasikan bahwa target market industri asuransi jiwa sudah semakin luas.
"Dan dapat dikatakan bahwa produk asuransi jiwa yang dipasarkan saat ini oleh kanal-kanal industri asuransi jiwa juga sudah diminati kalangan masyarakat menengah ke bawah," tambahnya.
Kemudian, untuk total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa pada kuartal I-2023 sebesar Rp 45,56 triliun. Total tersebut dibayarkan atau diberikan kepada 3,82 juta pemegang polis dan pemberi manfaat.
"Tingginya nilai klaim yang telah dibayarkan oleh industri asuransi jiwa menunjukkan bahwa industri ini adalah industri yang kuat dan terpercaya," ujar Budi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Hubungan Kerja Sama Antar Lembaga, Regulator Stakeholder Dalam Negeri dan Internasional AAJI Shadiq Akasya menyatakan total investasi industri asuransi jiwa turun pada kuartal I-2023 sebesar 2,1% dibandingkan kuartal I-2022.
"Penurunan total investasi industri asuransi jiwa diindikasikan karena adanya penurunan dari pada pendapatan premi industri asuransi jiwa," paparnya.
Sebagai informasi, total investasi kuartal I-2023 sebesar Rp 534,33 triliun, turun dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu Rp 545,79 triliun.
(ara/ara)