Indonesia resmi masuk ke jurang resesi seiring pertumbuhan ekonominya yang sudah minus selama dua kuartal berturut-turut. Resesi sendiri bisa mengancam pendapatan masyarakat.
Investasi bisa menjadi solusi penambah pundi-pundi uang untuk bertahan di kondisi yang tidak pasti. Lalu berapa sih uang yang bisa disisihkan dari gaji bila mau tetap aman investasi?
Menurut Perencana keuangan Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho idealnya 10% dari gaji harus bisa digunakan untuk berinvestasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prinsipnya ideal itu 10% dari penghasilan kita. Misal gaji Rp 5 juta kan, bisa Rp 500 ribu sebulan," ungkap Andy kepada detikcom, Kamis (5/11/2020).
Hanya saja untuk berinvestasi di tengah kondisi resesi mengukur kemampuan keuangan harus jadi pertimbangan utama. Apabila memang dalam sedang sulit jangan paksakan untuk berinvestasi, ada baiknya kalau ada uang lebih ditabung saja.
"Cuma semua kembali ke kemampuan masing-masing ya, kalau memang ada isu keuangan kayak habis kena PHK atau bisnis shutdown, ditabung dulu aja. Agar mudah digunakan kalau ada keadaan darurat," kata Andy.
Kemudian, sebelum melakukan investasi sisihkan terlebih dahulu biaya-biaya kebutuhan bulanan yang tetap. Kalau bisa sisihkan juga dana darurat untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi ke depan di tengah resesi.
Pasalnya, di tengah kondisi resesi PHK bisa mengintai siapapun, bagi yang berbisnis pun ada juga ancaman usahanya jadi lesu.
"Jangan lupa pastikan dulu kebutuhan harian dan bulanan terpenuhi. Kalau bisa sisihkan sekalian untuk dana darurat," kata Andy.
Kembali ke perhitungan 10% dari gaji yang disebutkan oleh Andy. Dia mencontohkan, bila gaji seseorang Rp 5 juta, maka 10%-nya tadi sebanyak Rp 500 ribu. Dari jumlah itu dia menyarankan untuk bisa diinvestasikan ke instrumen emas ataupun reksa dana.
"Itu cukup buat buka reksa dana. Kalau emas bisa untuk menabung emas, atau mau nabung sendiri nunggu bisa satu gram bisa juga. Jadi ini yang modalnya murah, keuntungannya juga lumayan," kata Andy.
(eds/eds)