Akhir tahun kerap menjadi momen yang tepat untuk liburan bersama keluarga dan orang terdekat, melepas penat dari aktivitas setahun terakhir. Namun di balik euforia ini, tak sedikit orang yang tanpa sadar terjebak dalam kebiasaan berbelanja berlebihan dan mengabaikan kesehatan keuangan mereka.
Perencana Keuangan, Andy Nugroho, mengatakan salah satu pengeluaran yang kerap membengkak di akhir tahun biasanya untuk liburan dan berbelanja, baik untuk mereka yang merayakan Natal maupun yang tidak merayakan.
"Biasanya sih kalau untuk akhir tahun gitu, memang buat teman-teman yang tidak merayakan Natal itu biasanya untuk liburan gitu. Karena mereka kadang-kadang ada yang ambil cuti untuk menghabiskan jatah cuti dan liburan," kata Andy kepada detikcom.
"Sementara untuk yang merayakan Natal, biasanya mereka spend budgetnya itu untuk kebutuhan-kebutuhan Natal gitu. Nah itu include di dalamnya ya untuk makan, belanja, mungkin kasih-kasih hadiah atau angpau," sambungnya.
Karena itu, Andy sangat menekankan untuk tetap memperhatikan pengeluaran selama periode libur akhir tahun ini. Hal ini penting dilakukan agar uang tak habis tengah bulan dan malah kehabisan dana saat pulang liburan.
"Liburan itu bukan hal yang sangat penting dan urgent ya. Nah saya makanya sangat menganjurkan teman-teman misalnya mereka mau liburan ya gunakan budget yang tersedia," ucapnya.
Menurutnya pengeluaran tambahan untuk liburan akhir tahun atau tahun baru ini dapat tergolong jika yang bersangkutan mendapat bonus atau tunjangan hari raya (THR) untuk yang merayakan natal.
Namun jika tidak, maka sebaiknya yang bersangkutan sudah menyiapkan tabungan dana terlebih dahulu untuk keperluan akhir tahun. Sebab dengan mengandalkan gaji bulanan saja biasanya tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun, berisiko mengalami 'kantong kering' di awal 2026 nanti.
"Sekali gajian buat liburan langsung ya pasti abis itu bulan depan nggak ada makan gitu. Jadi ya mereka nabung, selama setahun itu mereka nabung gitu kan, kemudian nanti di akhir tahun atau di bulan-bulan apa gitu mereka digunakan untuk liburan," terangnya.
Untuk besaran dana yang digabungkan sebagai modal liburan, Andy berpendapat sebaiknya yang bersangkutan menyisihkan 10% dari gajinya setiap bulan. Besaran dana ini menurutnya tak harus digunakan untuk liburan saja, bisa juga untuk keperluan hobi atau membeli hadiah untuk diri sendiri.
"Persentasenya itu kalau idealnya sih per bulan kita menyisihkan 10% ya untuk me time kita gitu kan, dan selalu menekankan sebisa mungkin kita menyisikan dana untuk me time itu. Karena kita sudah kerja keras, sudah capek gitu kan, sudah stressnya maksimal, jangan sampai kemudian kita terhadap diri sendiri juga terlalu pelit," ucap Andy.
Namun ia tetap menginginkan untuk tidak menyiapkan dana 'me time' atau modal liburan ini secara berlebihan di atas budget atau kemampuan keuangan. Termasuk juga jika liburan akhir tahun yang dilakukan nanti sifatnya mendadak sehingga tidak memiliki tabungan atau perencanaan yang cukup.
"Jangan kemudian meskipun ada ya fasilitasnya jangan kemudian menggunakan pay letter lah, jangan kemudian beli tiketnya menggunakan kartu kredit lah. Walaupun mungkin setelah itu mereka akan mencicil di bulan-bulan berikutnya ya boleh-boleh saja," terang Andy.
Senada, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari mengatakan, mayoritas pengeluaran saat akhir tahun jatuh untuk pos liburan. Bersamaan dengan itu dirinya juga mengingatkan untuk menggunakan dana yang sudah disiapkan sebelumnya agar kondisi keuangan tetap terjaga saat pulang liburan.
"Kalau memang nggak sempat nabung di bulan-bulan sebelumnya, ya artinya ada dua alternatif. Alternatif pertama mengambil dari tabungan yang ada, kalo nggak cukup berarti harus cari dana tambahan. Alternatif kedua menggunakan kartu kredit untuk pengeluaran-pengeluaran itu, untuk dibayarkan dengan mencicil di bulan bulan berikutnya. karena berharap uang THR Lebaran sudah masuk di bulan Februari," jelas Tejasari.
Namun Tejasari juga tidak menyarankan dua opsi ini karena akan menjadi beban di kemudian hari. Meski dirinya juga tidak melarang jika memang ada yang ingin melakukan pilihan tersebut untuk liburan di akhir tahun.
"Alternatif satu dan dua ini sebenarnya kurang baik ya, yang lebih baik adalah sudah menyisihkan di tabung dari bulan-bulan sebelumnya budget untuk pengeluaran akhir tahun ini," tegasnya.
Simak Video "Video: Liburan Akhir Tahun di Swara Prambanan, Ada Apa Saja?"
(igo/fdl)