Jangan Diskip! Perhatikan Ini Sebelum Investasi
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menanggapi terkait fenomena robot trading yang sedang ramai ini. Menurut dia, robot trading yang asli ini tak pernah sama sekali berkonsem MLM dan menawarkan paket-paket investasi. Jadi robot ini akan mengambil keputusan kapan kita bisa jual dan membeli. Sehingga membuat investor agak lebih santai, meskipun nggak bisa dibilang santai juga.
Andy menyebutkan, jika memang ingin berinvestasi yang lebih aman bisa memilih instrumen yang risikonya rendah. Tapi yang harus diperhatikan dalam investasi adalah high risk high return. Jika ingin keuntungan tinggi maka harus paham betul dengan risiko yang akan ditemui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika memang ingin lebih aman maka bisa memilih reksa dana atau emas tapi memang untuk jangka panjang. "Sederhananya berinvestasi pada reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi," jelas dia.
Dikutip dari laman resmi idx.co.id disebutkan reksa dana adalah alternatif investasi bagi pemoda kecil dan yang tak punya banyak waktu untuk menghitung risiko atas iinvestasi mereka. Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, ertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
Selain itu sebelum berinvestasi juga harus perhatikan legalitas perusahaan terdaftar atau nggak di regulator. Jangan sampai perusahaan itu sudah beroperasi tanpa izin, hal ini menjadi risiko besar untuk investor.
"Kemudian harus diperiksa, logis atau nggak penawarannya. Jangan tergoda dengan iming-iming besar, harus dicek. Jangan tergoda dengan janji-janji surga, sudah pasti palsu itu," jelas dia.
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengungkapkan di tengah kemajuan teknologi macam sekarang, tawaran-tawaran investasi memang mudah berseliweran. Bahkan, mudah diakses dan diikuti. Justru masyarakat yang harus bisa membentengi diri sendiri.
"Penawaran ini akan tetap ada. Teknologi nggak bisa kita hambat, yang bisa dibentengi adalah diri kita sendiri jangan sampai kita terjebak," tegas Tongam.
Menurutnya, sebelum melakukan investasi cermati dulu dua hal, 2 L kata Tongam, Logis dan Legalitas. Paling pertama menurut Tongam bila ada tawaran investasi yang pertama harus dilakukan adalah mengecek legalitas lembaga pengelolanya terdaftar atau tidak.
Berikutnya adalah kelogisan dari apa yang ditawarkan dari investasi tersebut. Bila ada yang menawarkan imbal hasil tinggi dan tidak masuk akal serta keuntungan dalam waktu cepat sudah pasti tawaran itu tidak logis.
Simak Video "Video: BKPM Catat Investasi Rp 2 Ribu T Gagal Masuk RI di 2024, Kenapa?"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/das)