IHSG Masih Tertahan, Simak Saham yang Bisa Kasih Cuan Pekan Ini

IHSG Masih Tertahan, Simak Saham yang Bisa Kasih Cuan Pekan Ini

Tim detikcom - detikFinance
Senin, 03 Apr 2023 07:30 WIB
Pekerja berjalan dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Jumat (8/4) sore ditutup naik 83,46 poin atau 1,17 persen menembus level  7.210. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu ditutup melemah tipis 0,05% dalam 1 hari perdagangan. Namun jika dilihat secara sepekan IHSG menguat 0,64% dari posisi 6.762 ke posisi 6.805.

Mengutip data perdagangan BEI, Senin (3/4/2023) terjadi peningkatan kapitalisasi pasar Bursa sebesar 1,04% menjadi Rp9.488,182 triliun dari Rp9.390,840 triliun.

Untuk rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami penurunan sebesar 11,51% dari 17,262 miliar menjadi 15,276 miliar. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga mengalami penurunan sebesar 5,70% menjadi Rp 9,746 triliun dari Rp 10,335 triliun pada pekan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 0,39% menjadi 1.220.053 dari 1.224.863 transaksi pada sepekan sebelumnya.

Investor asing pada penutupan pekan kemarin mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 362,96 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 6,618 triliun.

ADVERTISEMENT

Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas Vlady Kurniawan, IHSG sebenarnya masih rawan koreksi untuk beberapa waktu ke depan, termasuk di hari ini. Dia memprediksi IHSG masih bergerak dalam rentang resistance 6850 dan support 6780.

"Terlepas dari faktor teknikal, sentimen sebetulnya cukup positif bagi Indonesia. World Bank menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 kawasan East Asia and Pacific ke 5,1% dari 4,6% pada proyeksi Oktober 2022," terangnya.

Dari dalam negeri sentimen ada dari penguatan nilai tukar Rupiah. Nilai tukar Rupiah turun ke bawah level psikologis Rp 15.000 di Jumat sore (31/3). Kondisi ini menopang harga saham-saham perbankan yang di sisi lain masih dibayangi oleh perkembangan terkini dari kondisi sektor perbankan global.

Untuk saham-saham yang patut diperhatikan pekan ini menurutnya adalah saham BBRI, BBNI, BMRI, DEWI, DSNG, BSDE dan MMIX.

Sementara itu MNC Sekuritas berpendapat koreksi IHSG pada akhir pekan kemarin masih tertahan meskipun masih disertai dengan volume penjualan.

Posisi IHSG saat ini masih berada di awal wave II dari wave C, sehingga IHSG masih rawan terkoreksi untuk menuju ke rentang 6667-6.744. Meskipun menguat, pergerakan IHSG akan cenderung terbatas untuk menguji 6.819-6.838.

Untuk saham yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:

AISA - (beli di posisi bawah)

AISA ditutup terkoreksi 1,3% ke 151 pada perdagangan akhir pekan kemarin (31/3), pergerakan AISA pun juga disertai dengan volume penjualan yang cukup tinggi. Saat ini, posisi AISA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 1 dari wave (C).
Buy on Weakness: 148-150
Target Price: 164, 170
Stoploss: below 142

BBKP (beli di posisi bawah)

BBKP ditutup flat ke 110 pada perdagangan akhir pekan kemarin (31/3) disertai dengan munculnya volume penjualan. Posisi BBKP diperkirakan sedang berada di awal wave [ii] dari wave 3, sehingga BBKP akan rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 103-107
Target Price: 116, 126
Stoploss: below 100

BBRI (spekulasi beli)

BBRI ditutup terkoreksi 0,4% ke 4,730 disertai dengan peningkatan volume penjualan. Posisi BBRI saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave (ii) dari wave [c] dari wave Y pada label hitam, sehingga koreksi BBRI cenderung terbatas dan berpeluang untuk menguat kembali.
Spec Buy: 4,680-4,710
Target Price: 4,850, 5,075
Stoploss: below 4,640

INDF (beli di posisi bawah)

INDF ditutup terkoreksi 3,1% ke 6,200 disertai dengan tingginya tekanan jual. Selama INDF masih mampu berada di atas 6,050 sebagai stoplossnya, maka posisi INDF saat ini sedang berada di akhir wave (ii) dari wave [ii] dari wave C, sehingga koreksi INDF akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 6,100-6,200
Target Price: 6,325, 6,600
Stoploss: below 6,050

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Informasi ini dibuat melalui riset independen, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

(das/das)

Hide Ads