Rahayu mengatakan seluruh aset yang dikelola oleh LMAN merupakan aset mangkrak yang tidak memiliki kontribusi terhadap negara. Bentuknya mulai dari tanah, gedung lama, ruko, apartemen, hingga kilang.
"Tugas kita adalah melakukan assessment terhadap optimalisasi aset, aset-aset yang diserahkan ke kita kalau dari sisi historis itu gedung AS Maramis, kalau dari portofolio gedung kantor," kata Rahayu.
Jika dirinci, asert yang diserahkan pemerintah kepada LMAN seperti tanah dulunya merupakan milik perusahaan BUMN ataupun lembaga pemerintah. Begitu juga dengan kilang minyak dan gas (migas) seperti Arun dan Bontang. Lalu untuk kantor kebanyakan bekas tanggungan Bank Indonesia seperti bank buku operasi dan bank buku usaha. LMAN juga mengelola 106 unit apartemen di Pusi Kasablanka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT