CEO Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda mengatakan, pergerakan harga tanah di Kaltim sudah terasa sejak awal tahun. Meskipun saat itu masih belum jelas lokasi yang akan ditunjuk.
"Pergerakan mulai ada sejak awal tahun, namun relatif masih wajar," ujarnya kepada detikFinance.
Menurut catatannya harga tanah di Kaltim hingga semester 1 2019 rata-rata naik 13% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara jika dibandingkan kuartal I-2019 tercatat naik 6-7%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain karena isu ibu kota, sektor batubara pun mulai naik yang memengaruhi tingkat permintaan," ujarnya
Kedua faktor itu membuat permintaan tanah di Kaltim melonjak. Khususnya untuk Balikpapan yang selama 3 tahun harga tanahnya sempat turun.
"Jadi meskipun sudah banyak yang ancang-ancang menaikkan harga, namun riil market masih wajar. Sebagian tanah masih ditahan menunggu kepastian," tutupnya.