Tak hanya itu, pemilik properti juga tidak bisa membayar kewajiban hipotek karena tak ada pemasukan, yang pada akhirnya melahirkan risiko penyitaan properti. Mereka juga harus berjuang untuk membayar pajak properti.
"Jika pemilik tidak dapat membayar kewajiban tersebut, mereka mempertaruhkan kemampuan mereka untuk menyediakan perumahan yang aman bagi penghuni," kata Pinnegar.
Berdasarkan catatan National Low Income Housing Coalition, utang warga AS atas penundaan bayar sewa mencapai berkisar di US$ 30-70 miliar atau sekitar Rp 419-978 triliun hingga akhir Desember 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, paket stimulus US$ 900 miliar pada Desember 2020, yang di dalamnya termasuk dana bantuan membayar sewa yang diberikan kepada warga AS sebenar US$ 25 miliar atau sekitar Rp 349 triliun tak cukup untuk menutupi utang tersebut.
Lalu, dalam paket stimulus yang diajukan Biden, terdapat bantuan tambahan untuk warga AS yang tak bisa membayar sewa yakni sebesar US$ 25 miliar. Kemudian, ada juga dukungan pembayaran utilitas sebesar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 69,9 triliun, dan US$ 5 miliar untuk keringanan bagi tunawisma. Akan tetapi, menurut Pinnegar para pemilik properti membutuhkan bantuan yang lebih besar.
"Ada perkiraan US$ 70 miliar utang pembayaran sewa kembali, kami mendapat US$ 25 miliar dari stimulus kedua, dan mungkin ada US$ 25 miliar tambahan bantuan sewa yang akan datang. Tapi masih ada sisa US$ 20 miliar di luar sana," tutur Pinnegar.
Baca juga: Harga Minyak Naik, Wall Street Semringah |
Dalam kesempatan yang sama, seorang pengacara sekaligus pemilik properti di New Jersey dan Pennsylvania timur yang bernama Alan Hammer mengatakan, semakin lama moratorium diberlakukan, maka utang para penyewa akan semakin besar dan berpotensi tak bisa teratasi.
"Sewa perlu dibayar kembali selama jangka waktu tertentu. Jika penyewa tidak dapat membayar sewa mereka ketika sewa satu bulan berkisar US$ 800-1.500, dan itu berlaku selama berbulan-bulan? Sekarang Anda harus membayar untuk satu tahun?" kata dia.
Ia pun khawatir pada akhirnya para penyewa akan mengabaikan dan tak membayar utang sewa mereka sama sekali.
(vdl/ara)