Lengkap! Ini yang Dibangun di Ibu Kota Baru dari 2022 hingga 2045

Lengkap! Ini yang Dibangun di Ibu Kota Baru dari 2022 hingga 2045

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 22 Feb 2022 16:09 WIB
Perpindahan Ibu Kota Indonesia, Ini Tahapannya
Foto: Istana Negara di Ibu Kota Baru (Dok. Instagram Nyoman Nuarta)
Jakarta -

Pemerintah merencanakan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) dimulai pada semester II-2022. Rencana pembangunannya termuat dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN.

Mengutip lampiran II UU IKN, pembangunan ibu kota baru terdiri dari beberapa tahap. Rencana pembangunan IKN pada 2022-2024 merupakan tahap 1.

"Implementasi pembangunan IKN pada Tahap 1 dibagi ke dalam tiga alur kerja besar, yaitu pembangunan perkotaan, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan ekonomi. Alur kerja pengembangan kota terdiri dari kegiatan yang berkaitan dengan rencana tata kota dan relokasi pemerintahan," bunyi lampiran II dikutip detikcom, Selasa (22/2/20222).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2022-2023, akan dilakukan pembangunan tahap awal di sebagian Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tahap 1A Sub-BWP I. Pada tahap ini, perumahan untuk ASN/PNS, TNI, Polri dan BIN akan dibangun, baik berbentuk rumah tapak maupun unit apartemen.

Turut dibangun sarana peribadatan, pasar, serta fasilitas akomodasi makan dan minum (akmamin) akan disediakan untuk mendukung konstruksi dan tahap awal pemindahan.

ADVERTISEMENT

"Pada awal tahun 2023, awal tahun 2024, hingga tahun 2025 dan selanjutnya, pembangunan fasilitas litbang, perguruan tinggi kelas dunia, lembaga pendidikan sepanjang hayat, pusat inovasi, fasilitas kesehatan, dan rumah sakit internasional akan dimulai," bunyi lampiran II.

Tahap 2: Rencana Pembangunan IKN tahun 2025-2029

Pada Tahap 2, infrastruktur utama ditargetkan sudah siap untuk dihubungkan ke kawasan baru yang dikembangkan setelah Tahap 1. Selain itu, untuk mencapai prinsip indikator kinerja ulama (key performance indicators/KPI) kota 1O menit, fasilitas transportasi umum baik primer maupun sekunder ditargetkan siap untuk dipakai pada kawasan yang dihuni oleh penduduk IKN.

Pada tahap pengembangan terakhir, peningkatan jumlah penduduk di dalam IKN meningkat dengan tajam seiring dengan tahap awal pembangunan universitas unggulan yang mendorong berkembangnya kegiatan ekonomi berbasis riset dan teknologi pada periode tahun 2035 menuju 2045.

Pada akhir Tahap 2, KIPP ditargetkan untuk Tahap 1A dan sebagian 1B SubBWP I, IKN Barat telah mulai pengembangan di daerah Bukit Raya, sedangkan IKN Timur baru terbangun pada sisi barat.

"Rencana pengembangan sampai dengan tonggak pencapaian Tahap 2 pada aspek infrastruktur transportasi yaitu pembangunan Bandara VVIP, yang perlu didukung dengan pengembangan sarana prasarana di sekitar jalur-jalur utama transportasi umum massal," demikian dijelaskan dalam lampiran II.

Lanjut ke halaman berikutnya

Pada Tahap 2 (dan dilanjutkan pada Tahap 3), rencana pembangunan ekonomi yang dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 pemampu yang terdiri atas klaster industri pertanian berkelanjutan, klaster manufaktur berbasis energi baru terbarukan (EBT), klaster farmasi terintegrasi, klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan, klaster bahan kimia lanjutan, dan klaster energi rendah karbon dan pertambangan.

Kemudian kota cerdas dan pusat digital, serta pendidikan abad ke-21 peningkatan kualitas pada sekolah menengah, sekolah kejuruan, dan perguruan tinggi sesuai kebutuhan pengembangan strategi talenta pada sektor ekonomi dan industri yang akan dikembangkan di IKN.

Tahap 3: Rencana Pembangunan IKN tahun 203O-2034

Pada Tahap 3, KIPP yang ditargetkan adalah Tahap 18 Sub-BWP I. Infrastruktur kawasan yang dipersiapkan, yaitu sistem angkutan umum massal di Kawasan Inti Ibukota Negara (KIKN), dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

"Pada tonggak pencapaian ini instalasi pengolahan air minum (IPAM) yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas 50% dari perencanaan keseluruhan dibangun dan IPAM yang berekspansi dengan kapasitas sekitar 60% dari perencanaan keseluruhan," lanjut penjelasan lampiran II.

Selain itu, pada Tahap 3 ini Bendungan Batu Lepek telah beroperasi. Kemudian hal lainnya yang dipersiapkan adalah fasilitas penunjang kota spons, daerah detensi (koridor hijau dan biru) di daerah terbangun, dan juga pembangunan fasilitas pemanenan air hujan di bangunan milik pemerintah, termasuk pemukiman ASN.

Disiapkan juga fasilitas pengolahan sampah, penambahan kapasitas pada fasilitas yang telah ada, penyediaan listrik dan energi, penambahan kapasitas yang telah ada serta penambahan fasilitas di wilayah tenggara dan di utara KIKN, serta penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota cerdas di kawasan prioritas.

Pada 2030-2034, pengembangan industri dan pusat pertumbuhan ekonomi, sebagaimana telah dijabarkan pada tahap sebelumnya.

Tahap 4 ada di halaman berikutnya

Tahap 4: Rencana Pembangunan IKN tahun 2035-2039

Tahap 4 ditandai dengan dimulainya perkembangan pesat di bidang pendidikan dan kesehatan yang akan menjadi motor penggerak sektor ekonomi lain di IKN.

"Perluasan kawasan perkotaan pada tahap ini telah mencapai IKN Utara, terutama pada kawasan yang terhubung langsung dengan IKN Timur. Sedangkan terkait KIPP pembangunan yang dilakukan adalah Tahap 2A dan sebagian Tahap 28 Sub-BWP II," demikian dijelaskan.

Penambahan fasilitas infrastruktur pada Tahap 4 meliputi pembangunan KA regional untuk mendukung IKN. Pada tahap ini stasiun kereta regional ditargetkan sudah terbangun dan beroperasi agar dapat mendorong perkembangan ekonomi.

Pada Tahap 4 juga dilakukan identifikasi potensi dan rancangan bendungan multiguna lainnya, ekspansi IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas sekitar, penambahan fasilitas IPAM, penyediaan listrik dan energi, penambahan kapasitas yang telah ada, serta penambahan fasilitas di wilayah
timur laut dan solar farm di wilayah IKN Utara, ditambah penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota cerdas di KIKN.

Pada Tahap 4 (dan dilanjutkan pada Tahap 5), pembangunan ekonomi yang dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 pemampu.

Tahap 5: Rencana Pembangunan IKN tahun 2040-2045

Pada Tahap 5, diharapkan pengembangan IKN telah mencapai puncaknya ditandai dengan pengembangan industri berkelanjutan serta pertumbuhan penduduk yang telah stabil. Populasi KIKN dicanangkan mencapai kurang lebih 1,7 - 1,9 juta jiwa dengan kepadatan kawasan perkotaan mencapai sekitar 100 jiwa per hektare.

Pada tahun 2O4O-2O45, pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan ditargetkan antara lain tahap 2B Sub-BWP II, Tahap 3A, dan 3B Sub-BWP III pembangunan infrastruktur ditargetkan telah terbangun secara menyeluruh, baik sarana prasarana pendukung kawasan maupun koridor transportasi penghubung antar pusat kegiatan.

Untuk pembangunan industri yang dikembangkan di dalam 6 klaster industri dan 2 pemampu. Setelah tahun 2045, keseluruhan enam klaster akan terus dikembangkan dari segi inovasi dan teknologinya untuk pemenuhan kebutuhan produksi domestik, regional ataupun global, serta penurunan ekspor dan perluasan pangsa ekspor.


Hide Ads