Raksasa properti China, Evergrande Group mengumumkan telah menjual sebidang tanah di distrik Yuen Long, Hong Kong seharga US$ 636,94 juta atau setara Rp 9,91 triliun (kurs Rp 15.565). Tanah yang dijual itu belum sempat dikembangkan untuk dibangun perumahan.
Dilansir dari Reuters, Senin (7/11/2022), hasil penjualan tanah akan digunakan untuk membayar beberapa kewajiban utang perusahaan. Hal itu dikatakan pengembang properti China dalam pengajuan ke bursa Hong Kong.
Untuk diketahui, Evergrande sedang dibebani kewajiban utang lebih dari US$ 300 miliar atau Rp 4.600 triliun. Banyak aset pengembang properti China yang gagal bayar itu telah disita oleh kreditur baik di China daratan dan Hong Kong.
Berdasarkan catatan detikcom, sebuah sumber yang tidak ingin disebutkan namanya pernah mengatakan bahwa kreditur yang mendapatkan jaminan aset tanah itu adalah Oaktree Capital dari Amerika Serikat (AS).
"Perusahaan mencari nasihat hukum untuk melindungi hak-hak hukum perusahaan. Pada saat yang sama, perusahaan sedang berdiskusi aktif dengan pemberi pinjaman untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan tujuan mencapai solusi sehingga memaksimalkan pengembalian ke grup," tulis Evergrande dalam pernyataannya.
Langkah Evergrande menjadikan aset tanah di Hong Kong sebagai jaminan utang dinilai perusahaan tidak akan berdampak material pada operasi atau posisi keuangan perusahaan.
(aid/dna)