Lantas, apa alasan AS menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar ekspor kapas?
"Dari Kementerian Perindustrian total konsumsi tekstil tumbuh 3%, semoga bisa. Karena nanti ada banyak yang muda-muda menikah make baby, harus butuh cotton, GDP juga tumbuh 5%. Natalitas (angka kelahiran) 1,7%. If you don't make more babies, no more growt cloth, dan populasi Indonesia 260 juta dan akan naik-naik terus," kata Program Representative Cotton Council International (CCI), Anh Dung Do, ditemui di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, kapas dari Negeri Paman Sam sudah terkenal sangat berkualitas. Ini dibarengi meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap produk fashion yang berkualitas ikut mendorong permintaan kapas dari AS.
Saat ini, dengan nilai ekspor kapas AS ke Indonesia bisa mencapai US$ 400 juta- US$ 500 juta/tahun, menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar keempat kapas AS.
"Di Indonesia pasar kapas itu tumbuhnya 3% setahun. Ini bisa diukur dari total konsumsi dan industri tekstil. Dan semoga bisa tercapai karena nanti banyak muda-mudi. Indonesia itu terbesar keempat di dunia yang impor kapas dari AS. Pertama China, kedua Turki, kemudian Meksiko, Indonesia nomor 4," terang Dung.
(idr/hns)