Jadikan 13 Bandara Kelas Dunia, AP I Siapkan Rp 18,8 Triliun

Jadikan 13 Bandara Kelas Dunia, AP I Siapkan Rp 18,8 Triliun

Angling Adhitya Purbaya - detikFinance
Rabu, 28 Feb 2018 17:08 WIB
Foto: Dok. PT Angkasa Pura I
Semarang - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menargetkan 13 bandara yang dikelolanya menjadi kelas dunia. Perbaikan infrastruktur dilakukan dan tahun ini dianggarkan Rp 18,8 triliun untuk semua bandara.

Direktur Operasi AP I, Wendo Asrul Rose, mengatakan saat ini memang bandara I Gusti Ngurah Rai yang menjadi sorotan dunia dan sudah menuju kelas dunia. Namun Wendo menegaskan bandara lainnya tidak ditinggalkan.

"Bandara yang jadi sorotan dunia adalah Ngurah Rai, kita harus tunjukkan, walau tidak ada bandara yang ditinggalkan," kata Wendo saat konferensi pers di Crowne Plaza, Rabu (28/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun ini Rp 18,8 triliun (untuk 13 bandara)," imbuhnya.


Anggaran tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur di bandara di Indonesia. Tiga yang pembangunannya diprioritaskan yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang, Syamsyudin Noor Banjarmasin, dan Kulonprogo.

"Kriteria world class berdasar definisi internasional yaitu memberi kepuasan kepada penumpang," tandasnya.

Menjadi kelas dunia tidak hanya terkait pelayanan penumpang tapi juga pengelolaan bandara dan keselamatan pekerja.


Dan untuk pertama kalinya, sertifikat sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dengan bendera emas dari Kementerian Tenaga Kerja diberikan kepada Bandara Ahmad Yani Semarang.

"Sertifikat ini merupakan komitmen Angkasa Pura I pada pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam menjalankan bisnis kebandarudaraan sesuai amanat pada Peraturan Pemerintah RI nomor 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja," tandasnya.

Selain Bandara Ahmad Yani, ada 3 bandara yang direkomendasikan mendapat sertifikat SMK3 dan sudah mendapat sertifikat Occupational Helath and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001:2007. Bandara tersebut yaitu I Gusti Ngurah Rai Bali, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, dan Adi Soemarmo Solo.


General Manajer Bandara Ahmad Yani Semarang, Maryanto mengatakan ada 166 kriteria yang diaudit untuk mendapatkan sertifikat tersebut. Ternyata meski bandara Semarang tidak besar, bisa memenuhi kriteria itu.

"Dengan kondisi terbatas, kita dapat kategori gold dalam sistem keamanan kerja. Kita ada karyawan tetap dan outsourcing total 322 orang ," kata Maryanto.

Oleh sebab itu Angkasa Pura I akan menerapkan SMK 3 di seluruh bandara miliknya. Target yang ditetapkan yaitu bandara di Indonesia masuk ke salah satu terbaik di Asia. (alg/hns)

Hide Ads