Itu diungkapkan Asman di depan ratusan PNS di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat menghadiri acara peluncuran e-Goverment, di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (18/4/2018).
"Dalam waktu dekat ini kita akan perbaiki sistem pensiun PNS, yang sekarang sistem pay as you go, yang sekarang dipotong dan dianggarkan dari APBN, yang jumlahnya setiap tahun anggaran pensiun lebih kurang Rp 80 triliun. Ke depan dengan sistem fully funded jumlah yang diterima pensiunan lebih besar. Jangan seperti sekarang Eselon I yang biasanya sebulan RP 40 juta, begitu pensiun dapat Rp 4 juta," kata Asman disambut tepuk tangan hadirin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Asman mengatakan, saat ini pihaknya bersama Kementerian Keuangan sedang mengkaji pemberian THR kepada PNS agar tak hanya berdasarkan perhitungan gaji pokok, namun juga berdasarkan tunjangan kinerja.
Dengan begitu, jumlah THR untuk PNS tahun ini bisa lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Pegawai yang telah pensiun juga tahun ini bakal mendapat THR.
"Jadi yang dulu hanya gaji pokok, mudah-mudahan sekarang disetujui, begitu ditambah tunjangan jadi lebih besar THR-nya. Saya juga usulkan para pensiun yang dulu tak terima THR, kita usulkan tahun ini juga dapat THR," kata Asman.
Oleh karenanya, Asman meminta agar PNS di Kementerian PUPR dapat memiliki kinerja yang juga lebih baik. Sebab, kata dia, nilai tunjangan kinerja (tukin) yang diterima oleh PNS di lingkungan tersebut juga lebih besar.
"Dengan perbaikan sistem dan tentu dengan satu lagi, setiap tahun sekarang ukur kinerja dari kementerian/lembaga dalam evaluasi Lakip (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah). Saya bersyukur Menteri PU sudah berhasil mencapai hasil Lakip tinggi. Tahun ini BBB, selangkah lagi jadi A. Kalau BBB biasanya tunjangan kinerja capai 80%" katanya disambut tepuk tangan.
"Dengan demikian tidak ada alasan PNS tidak berkinerja. Jadi Pak Menteri PU tinggal evaluasi. Karena semua tunjangan ASN sudah kita penuhi dengan baik," tutupnya. (fdl/zlf)