Pertanyaan terus diajukan, untuk alasan apa sebenarnya ijin impor beras sebanyak 2 juta ton di tahun ini?
Menurut Pengajar Agribisnis Institut Pertanian Bogor (IPB), Rachmat Pambudy, yang perlu dipahami semua pihak adalah tidak selalu ijin impor dikeluarkan karena ada masalah pada produksi dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang perlu menjadi perhatian adalah, musim kemarau yang kini tengah dihadapi petani Indonesia. Sehingga bila ada risiko gagal panen, pasokan beras cadangan pemerintah bisa diandalkan.
"Karena kewajiban Pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan pangan, stabilitas keamanan pangan, agar petani, pedagang, hingga konsumen semua merasa tenang," kata Pambudy, Selasa (28/8/2017).
Dia pun mengapresiasi langkah pemerintah yang tak hanya asal impor, tapi juga tetap memperhatikan kelangsungan pasokan dalam negeri.
"Upaya-upaya yang dilakukan Kementan dalam membantu petani menghadapi kekeringan, harus terus dimonitor, diwaspadai. Upaya itu baik karena memang seharusnya dilakukan. Mengenai hasilnya, baru akan terbukti kalau masalah kekeringan sudah terlewati," tambah dia.
Musim kemarau ini Kementan menjelaskan telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir kondisi puso (gagal panen) pada areal persawahan.
Dibandingkan periode Juli 2017, tercatat kondisi puso di Juli 2018 menurun drastis tepatnya dari 2.074 ha di Juli 2017 menjadi 1.725 ha di Juli 2018.
Di samping itu, kondisi pertumbuhan Luas Tambah Tanam cukup menjanjikan. Tercatat data yang dihimpun Kementan, Luas area tanam pada periode Januari hingga April tahun 2017 ke tahun 2018 meningkat, tepatnya 5,4 juta ha ke hampir 5,9 juta ha. Dan yang terbaru, Kementan tengah memanfaatkan lahan rawa diperuntukkan pada pertanaman padi.
Estimasi lahan rawa yang akan dioptimalkan sekitar satu juta hektar yang tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Mengenai cadangan beras pemerintah, hasil peninjauan langsung Kementan bersama Bulog ke lapangan, terhitung pada Selasa 21 Agustus 2018, diketahui jumlah cadangan beras pemerintah meningkat hingga 2,027 juta ton atau meningkat sebanyak 166.418 ton dari bulan Juli 2018.
"Cadangan beras pemerintah juga ada di tingkat penggilingan. Tercatat hingga 21 Agustus 2018 terdapat 1,230 juta ton beras masih tersimpan di gudang-gudang penggilingan padi baik besar, sedang atau kecil yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk Jakarta sendiri jumlah stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) diketahui mencapai 44 ribu ton," pungkas Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi. (dna/fdl)