Apa syaratnya?
Menurut Ketua Tim Audit Populasi GPS Ayam Ras Broiler, Trioso Purnawarman pihaknya akan mengatur waktu ternak ayam perusahaan. Sebab selama ini perusahaan tidak memiliki jadwal yang tepat untuk berternak. Hal itu pun menyebabkan adanya kelebihan atau bahkan kekosongan pasokan ayam pada bulan-bulan tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Produksi Daging Ayam Surplus 300 Ribu Ton |
Lebih lanjut, kata Trioso, bila perusahaan tidak mau diatur waktu ternaknya maka pihaknya berani untuk mengusulkan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Ketut Diarmita untuk tidak memberikan rekomendasi impor bibit ayam.
"Kita akan coba atur nanti kalau nggak mau, kita nggak keluarkan izin rekomendasi impor. Saya dikasi izin oleh dirjen untuk bisa memeriksa kajian tersebut," terang dia.
Adapun, jadwal waktu ternaknya akan diatur oleh tim audit sehingga setiap bulannya per perusahaan akan memasok ayam ke pasar dengan jumlah yang stabil.
"Jadi kita ingin secara avarage itu 8%-10% setiap bulan masuk. Jadi kita menata secara nasional," tutup dia.
Sekadar informasi, berdasarkan hasil audit daging ayam memiliki jumlah melebihi stok, yakni sebanyak 3.382.311 ton dari jumlah kebutuhan sebanyak 3.051.276 ton. Adapun kelebihan stok sebesar 331.035 ton.
Saksikan juga video 'Ketergantungan Impor Bisa Bikin Indonesia Tertinggal dari Vietnam':
(ara/ara)