BUMN Karya yang terlibat antara lain PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Nindya Karya.
Penandatangan ini disaksikan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri, Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno dan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, industri baja merupakan industri yang penting, sebab menopang industri yang lain.
"Baja merupakan satu produk inti daripada industri, bahkan kita menyebutnya mother of industry," kata dia dalam sambutannya di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Di sisi lain industri baja lokal mengalami tekanan karena serbuan baja impor belakangan ini, sehingga kerja sama tersebut akan membangkitkan lagi kejayaan produk baja lokal.
"Berkembangnya industri baja memang harus seiring berkembangnya satu industri, belakangan ini mengalami cobaan yang cukup besar dampaknya kepada industri baja nasional, sehingga Ibu Menteri mengembalikan kejayaan industri baja nasional khususnya Krakatau Steel," paparnya.
Dia menambahkan kerja sama ini sebagai upaya mendorong kinerja perusahaan. Kemudian, itu menunjukkan komitmen BUMN Karya memakai baja kualitas baik.
"Penandatangan ini komitmen BUMN Karya dalam hal menjaga kualitas bangunan yang dihasilkan. BUMN Karya nggak mau kompromi sehingga menggunakan produk Krakatau Steel," tutupnya.
Tonton juga 'Sindiran Fadli Zon soal Utang BUMN Rp 4.800 T':
(hns/hns)