Sebab, reksa dana bisa dicairkan dalam waktu yang relatif cepat.
"Kelebihan investasi reksa dana dibandingkan di instrumen investasi riil kaya membeli emas, properti, dari sisi likuiditas. Kalau membeli reksa dana suatu saat butuh dana dengan mudah menjual kembali manajer investasinya, dan manajer investasi punya kewajiban membeli unit penyertaan yang kita miliki sehingga dengan mudah dicairkan dalam hitungan hari," katanya kepada detikFinance, Minggu (14/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investasi di reksa dana untuk saat ini bisa dimulai dengan biaya yang relatif kecil. Dengan dana kecil itu, investor bisa memiliki sejumlah portofolio seperti surat utang maupun saham.
"Keuntungan lainnya portofolio kita karena sudah dipilih manajer investasi dan dilakukan deiversifikasi. Investasi sama dengan investor lain, dana yang dikelola besar sangat memungkinkan manajer investasi melakukan diversifikasi yang optimal tanpa biaya besar," ungkapnya.
Sementara, risikonya ialah nilai reksa dana bisa naik atau turun. Tentu, hal ini tergantung dari aset dasar atau underlying asset reksa dana itu.
Baca juga: Mengenal Investasi Reksa Dana, Sudah Tahu? |
Untuk reksa dana pasar uang, fluktuasinya tidak terlalu besar namun hal ini menggambarkan jika keuntungan yang diperoleh juga terbatas. Sebaliknya, reksa dana saham fluktuasinya tinggi namun menawarkan keuntungan yang besar.
"Kalau bicara reksa dana saham berarti ikut sifat potensi keuntungan dan volatilitas saham. Saat kondisi market turun, apapun pilihan atau diversifikasi manajer investasi pasti portofolio turun kita sebut risiko pasar," tutupnya.
(zlf/zlf)