Jakarta -
Antonius Tanady (27), pria asal Tangerang yang dulunya bekerja sebagai arsitek di biro jasa kontraktor memilih banting setir untuk menjadi seorang wirausahawan. Antonius kini memiliki usaha menjual alat pelindung diri (APD) seperti masker non-medis untuk olahraga, face shield, corona finger, dan sebagainya. Ia bersama mitranya, Jessy Nathalie (24) memulai bisnis itu dengan membawa merek Zerosub Indonesia.
"Awal mulanya ide saya dan Jessy memulai bisnis ini saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) baru dimulai. Saat itu, saya masih kerja di biro jasa kontraktor. Lalu saya resign karena ada masalah di perusahaan saya sebelumnya," kata Anthonius kepada detikcom, Kamis (23/7/2020).
Sebagai pebisnis baru, ia memilih untuk menjual berbagai macam APD melihat permintaan yang cukup tinggi di tengah pandemi virus Corona. Awalnya, ia hanya berjualan corona finger atau alat bantu agar tak langsung menggunakan tangan saat membuka pintu atau menekan tombol lift.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya mau jual awalnya bukan masker, tapi corona finger. Tapi setelah itu saya lihat ramai orang mulai berolahraga di luar, bersepeda, dan sebagainya. Nah saya juga lihat orang-orang olahraga pakai masker, tapi banyak yang kasus pingsan atau serangan jantung, karena maskernya tak layak untuk olahraga," ungkap Anthonius.
Melihat kondisi itu, ia pun berinisiatif menjual masker untuk olahraga. "Jadi mulai saya cari masker olahraga. Jadi dengan masker itu kita bisa olahraga tanpa cemas, karena tetap terlindungi. Nah, saya dan Jessy dapat masker itu, kita ambil dari Singapura dan China. Jadi saya dan Jessy lihat peluang sudah ada nih. Akhirnya kita coba memasarkan produk ini," paparnya.
Peluang Usaha Masker Olahraga Foto: Dok. Pribadi |
Dalam kesempatan yang sama, mitra Anthonius yang bernama Jessy tersebut menjabarkan, masker yang dijual memiliki saringan dan katup. Katup berfungsi untuk menjadi saluran udara masuk, namun udara yang masuk juga disaring dengan filter berbahan N95 activated carbon.
"Masker ini kita edukasi terus memang untuk olahraga, bahan luarnya itu spandex. Jadi ada valve-nya. Nah valve ini juga bisa dilepas kalau nggak mau memakai. Tapi buat olahraga harus dipakai supaya oksigen masuk. Terus ada filternya ini di lapisan dalam masker. Bahan filter ini dari N95 activated carbon, jadi bisa menyaring virus. Nah filter ini maksimal dipakai 69 jam, lalu dibuang. Kalau maskernya bisa dicuci. Kita juga jual terpisah untuk refill filter-nya ini," jelas Jessy.
Keduanya tak menyangka dalam 1,5 bulan maskernya laris-manis dan sukses membuat mereka memperoleh omzet lebih dari Rp 10 juta.
"Jadi kita 2 minggu pertama jualan itu kita langsung sold out, itu kita tes pasar dulu. Seterusnya kita coba paid promote ke komunitas sepeda. Nah lama-lama orang banyak yang mencari, jadi kita proses restock terus," imbuh Jessy.
Peluang Usaha Masker Olahraga Foto: Dok. Pribadi |
Dalam 1 minggu, Zerosub Indonesia menjual 10-20 buah masker olahraga tersebut, dengan harga satuannya Rp 180.000. Sementara, refill filter-nya seharga Rp 7.500/lembar.
Sejauh ini, mereka mengaku memperoleh respons positif dari pasar. Sebagai pemain baru, Anthonius dan Jessy masih terus mengedukasi produk masker olahraganya ini ke pelanggan melalui Instagram @zerosub.id. Apalagi, mengingat banyak pro-kontra mengenai keamanan memakai masker saat berolahraga.
"Kita sekarang lagi fokus mengedukasi. Memang ada pertimbangan di awal ketika menjual masker olahraga ini, karena ada yang bilang nggak boleh, ada yang bilang boleh. Makanya di awal kita riset dulu, kita kasih ke keluarga, teman, kita pun juga coba sendiri sambil bersepeda," urai Jessy.
Kembali ke Anthonius, ia mengatakan bisnisnya ini tak hanya bertujuan untuk mencari untung. Ia mengatakan, dirinya dan Jessy sangat prihatin dengan banyaknya korban PHK yang akhirnya menganggur karena dampak COVID-19. Oleh karena itu, dari 10% keuntungan yang mereka peroleh didonasikan untuk korban PHK yang terdampak COVID-19.
"Bisnis kita sejak awal ini memang dibangun karena concern terhadap orang-orang yang terdampak COVID-19. Jadi kita memang ingin kontribusi. Salah satunya memasarkan produk yang bisa menghambat penyebaran COVID-19. Kita juga donasikan 10% keuntungan untuk orang-orang yang terdampak COVID-19, dan dari segi ekonomi mereka jadi menganggur," pungkas Anthonius.
Simak Video "Video KuTips: Tameng Buat Para Bikers Lawan Polutan di Jalanan"
[Gambas:Video 20detik]