Pandemi Bikin Permintaan Abon Tuna Meroket, Berminat Jualan?

Pandemi Bikin Permintaan Abon Tuna Meroket, Berminat Jualan?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 19 Agu 2020 13:23 WIB
Abon Nona Tuna
Foto: Dok. Kenny Alkano

Bisnis makanan menurut Kenny cukup menjanjikan di tengah pandemi, buktinya omzet penjualan bulanan Kenny mengalami kenaikan. Sebelum pandemi omzetnya hanya mencapai Rp 50 juta per bulan.

"Saat pandemi, alhamdulillah, mengalami peningkatan penjualan karena Abon Tuna merupakan makanan praktis, bergizi tinggi, serta harga yang terjangkau. Saat ini omzet penjualan sekitar Rp 80-90 juta per bulan," kata Kenny.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenny juga bercerita motivasinya membuat usaha bukan cuma menambah pundi-pundi rupiah, dia ingin banyak orang juga mendapatkan manfaat dari usahanya.

Dia bercerita di balik Nona Tuna, ada banyak orang yang terlibat dan mendapatkan manfaat, mulai dari nelayan, tukang masak, hingga para reseller.

ADVERTISEMENT

"Yang menjadi motivasi kuat saya dalam membesarkan Nona Tuna adalah agar bisa bermanfaat untuk orang lain baik dari segi produknya maupun dari bisa membantu perekonomian orang yang terlibat langsung dengan Nona Tuna. Alhamdulillah Nona Tuna tetap menjaga spirit itu sampai sekarang," kisah Kenny.

Ada 9 orang yang bekerja di timnya, 5 orang bekerja di bagian produksi, 4 orang lainnya sebagai tim pemasaran. Saat ini juga sudah ada 300 reseller yang memasarkan produknya.

Kenny membeli ikan tuna sebagai bahan baku langsung dari nelayan di perairan laut selatan. Sistemnya, dia memborong daging tuna hasil tangkapan beberapa nelayan berapapun banyaknya.

"Kami bekerja sama dengan nelayan sejak 5 tahun lalu. Jadi kita sistemnya memborong semua hasil tangkapan ikan tuna nelayan. Jika saat itu banyak tuna yang didapat, ya ikannya kami simpan di freezer besar untuk diproduksi selanjutnya karena untuk menjaga-jaga jika nelayan tak dapat ikan tuna," jelas Kenny.

Abon Nona TunaFoto: Dok. Kenny Alkano

Kenny mengatakan kira-kira sebulan dia membutuhkan 650 kilogram (kg) tuna. Kapasitas produksinya mencapai 3.000 kemasan per bulan yang diproduksi rumahan.

"Kami menggunakan ikan tuna jenis sirip kuning dengan berat minimum 35 kilo yang didapat dari perairan laut selatan," papar Kenny.

Kenny juga membuka kesempatan untuk bergabung jadi reseller, syaratnya mudah cukup menghubunginya dan menyetor modal Rp 150 ribu. Nantinya, reseller hanya perlu menjual produk Kenny, bahkan berkesempatan mendapatkan bonus bila dapat menjual dalam jumlah tertentu.

Produk Abon Nona Tuna sendiri memiliki varian rasa original dan pedas, harganya mulai dari Rp 34.500 per pack. Kenny membuat beberapa macam kemasan pilihan, antara lain di stoples 100 dan 150 gram dan kemasan refill 100 dan 500 gram.

Produknya dijual online. Bagi yang berminat membeli produknya ataupun jadi reseller bisa langsung cek di Instagram @abonnonatuna.



Simak Video "Video: Review Battle 3 Merek Abon Gulung Populer"
[Gambas:Video 20detik]

(ara/ara)

Hide Ads